Mohon tunggu...
Kristianto Naku
Kristianto Naku Mohon Tunggu... Penulis - Analis

Mencurigai kemapanan

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Analisis Orbit Kekuasaan di Rel Ekonomi

22 Juni 2021   11:16 Diperbarui: 22 Juni 2021   11:59 323
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi model kapitalisme modern. Foto: lantainews.com.

Dalam pembacaan Marx, ada dua hubungan sentral dalam materialisme sejarah, yaitu kekuatan-kekuatan alat produksi dan hubungan-hubungan kegiatan produksi, serta hubungan antara basis (infrastruktur) dan suprastruktur. Basis atau infrastruktur adalah kekuatan-kekuatan produksi (modal, tenaga kerja, sarana, dan alat produksi) dan hubungan-hubungan produksi (majikan-buruh, produsen-konsumen).

Karl Marx lahir di kota Trier, Prussian Rhineland dan berasal dari keluarga rabi yang kemudian memeluk agama Protestan sebagai jalan keluar dari politik diskriminasi terhadap orang-orang Yahudi. Tahun 1835-1841, ia menempuh pendidikan di Universitas Bonn dan di Universitas Berlin selama lima tahun. Di Universitas Berlin-lah Marx mulai berkenalan dengan filsafat Hegel. Setelah mendapat gelar doktor dalam bidang filsafat, Marx menjadi wartawan di Kln.

Dari Kln, Marx kemudian bertolak ke Paris dan akhirnya bertemu dengan Friedrich Engels (1820-1893). Dari Engels, Marx belajar betapa pentingnya faktor-faktor ekonomi dalam perkembangan masyarakat dimana semangat ini pun kemudian menggerakkannya untuk studi teori-teori ekonomi. Marx juga terlibat dalam berbagai kegiatan politik di Paris, dan akhirnya ia terpaksa melarikan diri ke Brussel, Belgia kemudian ke London dan akhirnya meninggal pada tahun 1883.

Karl Marx (1818-1883) merupakan tokoh penting yang juga berpengaruh terhadap struktur pemikiran Michel Foucault. Pengaruh Marx ini dengan jelas terungkap dalam keterlibatan Foucault sebagai anggota Partai Komunis (1950-1951). 

Salah satu teori Marx yang cukup memengaruhi Foucault adalah pandangannya mengenai materialisme sejarah. Istilah 'materialisme' di sini berarti kegiatan dasar manusia, yakni kerja sosial. Sedangkan kata 'sejarah' merujuk pada perjuangan kelas-kelas untuk mewujudkan diri mencapai kebebasan. Dengan kata lain, sejarah menurut Marx adalah sejarah perjuangan kelas.

Dalam pembacaan Marx, ada dua hubungan sentral dalam materialisme sejarah, yaitu kekuatan-kekuatan alat produksi dan hubungan-hubungan kegiatan produksi, serta hubungan antara basis (infrastruktur) dan suprastruktur. Basis atau infrastruktur adalah kekuatan-kekuatan produksi (modal, tenaga kerja, sarana, dan alat produksi) dan hubungan-hubungan produksi (majikan-buruh, produsen-konsumen).

Bangunan atas atau suprastruktur hanyalah representasi dari infrastruktur yang meliputi politik, budaya, agama, ideologi, dan semua kesadaran sosial. Dengan demikian, berdasarkan asas materialisme Marx, kesadaran sejatinya tidak menentukan realitas, melainkan sebaliknya, realitas material-lah yang menentukan kesadaran. Dengan kata lain, kehidupan bangunan bawah atau basis (infrastruktur) menentukan kehidupan bangunan atas atau suprastruktur.

Menurut Marx, ciri yang paling menentukan semua bentuk aktivitas produksi atau ekonomi sampai sekarang adalah pemisahan antara para pemilik modal dan pekerja. 

Masyarakat akhirnya terbagi dalam dua kelas sosial, yakni kelas pemilik modal dan kelas pekerja, yang saling membedakan diri satu sama lain berdasarkan kedudukan dan fungsi masing-masing dalam proses produksi. Marx melihat bidang produksi sebagai medan pertentangan kekuasaan: kekuasaan pemilik atau 'kelas-kelas atas' dan kekuasaan kaum buruh atau 'kelas-kelas bawah'.

Struktur kekuasaan pada dasarnya menegaskan bahwa ada yang berkuasa, yaitu para pemilik modal dan yang dikuasai, yakni kaum buruh. Kedua relasi ini tercermin dalam struktur kekuasaan politis dan ideologis: agama, pandangan moral, filsafat, nilai-nilai budaya, dan sebagainya. Akan tetapi, dari semua infrastruktur tersebut, menurut analisis Marx, struktur kekuasaan ekonomis-lah yang menentukan struktur kekuasaan politik dan ideologis.

Bangunan atas atau suprastruktural politis dan ideologis menjadi legitimasi kelas-kelas atas saja. Artinya, bahwa Negara dan pemerintah menjadi perpanjangan kepentingan kaum borjuis. Negara dipandang sebagai badan yang tidak mandiri dan tidak memiliki kepentingan sendiri karena hanya bertugas melayani kepentingan kaum borjuis yang merupakan kelas dominan dan berkuasa dalam masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun