Mohon tunggu...
Kristianto Naku
Kristianto Naku Mohon Tunggu... Penulis - Analis

Mencurigai kemapanan

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Optimis Menuju Vaksinasi Tahap Kedua

19 Mei 2021   20:52 Diperbarui: 19 Mei 2021   21:11 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Vaksin Covid-19. Foto: finance.detik.com.

Menuju proses vaksinasi kedua, kita butuh daya tambahan. Daya ini tidak melulu dari pemerintah, tetapi juga dari masyarakat secara umum. 

Untuk saat ini, hampir 50 persen masyarakat Indonesia telah divaksin. Itu artinya, optimistis menuju upaya keluar dari jeruji pandemi Covid-19 sudah sedikit memuaskan. Untuk proses vaksinasi tahap kedua, diperlukan kerja sama yang solid antar-semua warga negara.

Menuju vaksinasi jilid dua, khusus untuk masyarakat umum, tentunya dibutuhkan bekal dosis vaksin yang memadai. Untuk saat ini, masih ada 181,5 juta orang yang belum divaksin. Angka ini merupakan data total sasaran vaksin Covid-19 yang disampaikan oleh Kementerian Kesehatan. 

Dengan angka ini, Indonesia sebetulnya masih memerlukan sekitar 426 juta dosis vaksin, termasuk cadangan. Jika angka ini bisa digapai, maka optimistis kita menuju keberhasilan perang melawan pandemi virus corona bisa berhasil.

Kendala dosis vaksin yang tersedia memang menjadi tantangan utama dalam proses vaksin tahap kedua. Ketika dipadankan dengan jumlah warga negara yang belum divaksin, jumlah dosis vaksin hampir tak menyentuh optimistis. 

Hingga saat ini, jumlah dosis vaksin Covid-19 yang tiba di Indonesia baru mencapai 75 juta dosis. Itu artinya, Indonesia masih membutuhkan sekitar 351 juta dosis vaksin untuk menyentuh rasa optimistis keberhasilan vaksin (Republika, 19/05/2021). 

Jumlah dosis yang demikian, sejatinya tidak mudah untuk diperoleh mengingat ada banyak negara yang saat ini masih berusaha dan berlomba-lomba mendapatkan vaksin.

Lalu, bagaimana dengan keberhasilan proses vaksinasi nantinya? Apakah dengan perbandingan angka (jumlah warga yang belum divaksin dan jumlah dosis vaksin yang tak memenuhi target) yang demikian kita pun berhenti berangan-angan untuk optimis melawan pandemi virus corona? Apakah dosis yang tidak terlalu cukup memastikan rasa pesimis proses vaksinasi tahap kedua?

Hemat saya, ketersediaan dosis vaksin dan target vaksinasi yang cukup banyak tidak menjadi alasan bagi semua warga negara untuk pesimis dengan proses vaksinasi tahap kedua. Dalam hal ini, jumlah dosis bukanlah satu-satunya target primer keberhasilan. Ketertiban dan kedisiplinan dalam menaati protokol kesehatan, tetap menjadi vaksin abadi yang tidak bisa diganti.

Sambil menunggu proses vaksinasi tahap kedua dan kedatangan dosis vaksin berikutnya, kita semua tetap menjaga pilar-pilar utama melawan pandemi Covid-19 dengan tetap memakai masker, menjauhi kerumunan, mencuci tangan, menjaga jarak, dan minimalisir mobilitas pergerakan di luar rumah. Lima pilar ini harus tetap dijaga menyongsong proses vaksinasi tahap kedua.

Vaksin bukanlah satu-satunya pil penenang carut-marutnya kehidupan kita melawan pandemi Covid-19. Vaksin hanya menjadi pilar kekuatan komunal nantinya, jika semua warga negara sudah berhasil divaksin. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun