Mohon tunggu...
Kristianto Naku
Kristianto Naku Mohon Tunggu... Penulis - Analis

Mencurigai kemapanan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Paskah: Menjadi Injil Kelima di Tengah Pandemi

4 April 2021   09:09 Diperbarui: 4 April 2021   09:11 350
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Taman Makam Yesus di Pertapaan Sungai Kerik Puwekerto. Foto: Dok. Pribadi Kristianto Naku.

"Maria Magdalena pergi dan berkata kepada murid-murid: Aku telah melihat Tuhan!" (Yoh 20:18). Keberhasilan Maria Magdalena melihat Tuhan, sejatinya datang dari kerinduannya yang luar biasa. Maria Magdalena merasa galau. Harus gimana? Tuhanku telah diambil orang. Akan tetapi, Maria Magdalena tidak berhenti pada rasa galau. Ia justru berusaha mencari Yesus. Bahkhan, ada upaya untuk menyentuh Yesus sekaligus memiliki-Nya lagi, seperti ketika ia masih bersama-sama dengan Yesus. Dari Prapaskah yakni momen mencari Tuhan, kita berangkat menuju Paskah, yakni momen melihat, menyentuh, dan memiliki Tuhan.

Di tengah pandemi Covid19 ini, apa arti Paskah untuk saya atau untuk saudara/saudari sekalian? Paskah seyogiyanya membuat kita mampu menjadi Injil Kelima (The Fifth Gospel). Menjadi Injil Kelima berarti kita dituntut untuk menjadi saksi Kristus dan agen-agen pewartaan yang benar. Kita mengenal keempat Injil, yakni Matius, Markus, Lukas, dan Yohanes. Nah, hari ini, kita dituntut untuk menjadi Injil Kelima sesuai dengan pengalaman personal kita berelasi dengan-Nya.

Injil Kelima berarti menyebarkan berita yang benar, berita valid, berita yang otentik, berita sukacita. Menjadi Injil Kelima seyogiyanya membantu kita dalam memerangi upaya penyebaran berita bohong (hoax atau fake news) di tengah masa resesi ini. Kita perlu menyatukan semangat dan kekuatan serta opini untuk memotong rantai penyebaran Covid-19 dengan mendelete berita bohong dan hoax di media sosial. Jadilah Injil Kelima! Selamat Pesta Paskah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun