Mohon tunggu...
Kristianto Naku
Kristianto Naku Mohon Tunggu... Penulis - Analis

Mencurigai kemapanan

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Genealogi Nietzsche di Tangan Jacques Derrida

30 Oktober 2020   21:47 Diperbarui: 30 Oktober 2020   21:51 260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Nietzsche juga mengkritik para filsuf yang seolah-olah dapat menjelaskan realitas secara sempurna -- menempatkan realitas dalam sebuah konsep yang kokoh dipegang. Pluralitas makna realitas, bagi Nietzsche, harus dihormati. Untuk itu kita tidak bisa menglaim bahwa kita dapat menjelaskan semuanya secara sempurna. Penangguhan penetapan id fixe adalah bentuk kesalehan seorang Nietzsche.

Usulan Nietzsche tentang cara-cara baru yang tahu batas dan sopan diringkas dengan kata kehendak kuasa. Kehendak kuasa adalah identitas yang bergerak, yang mengandung di dalam dirinya sendiri pluralitas, di mana kesatuan identitas yang muncul selalu bersifat sementara karena ia tunduk pada dinamika-tegangan antarunsur tanpa henti. Ia adalah sesuatu yang belum jadi, yang senantiasa bergelut untuk memunculkan sebuah kehidupan.

Derrida melihat hal yang sama yang melingkupi corak berpikir filsafat Barat. Realitas yang sesungguhnya justru direduksi ke dalam sebuah id fixe yang seolah-olah memberi penjelasan yang pasti. Ketika suatu ide atau konsep dianggap sebagai kebenaran valid atau dianggap pasti menjawab berbagai pertanyaan seputar kedalaman realitas, di sana justru terjadi dominasi.

Segala sesuatu akhirnya diasalkan atau diturunkan dari yang satu, yakni Tuhan, causa sui, Roh absolut, dan being,. Dominasi dan kekerasan justru hadir dari klaim kebenaran absolut. Dominasi atas pluralitas yang terfiksasi pada satu titik akan menghentikan proses percabangan, sehingga realitas dan hidup termiskinkan. Dekonstruksi Derrida lahir dari sebuah pemahaman bahwa makna itu selalu tersebar (dissemination).

Kehedak kuasa (the will to power) adalah sebuah proses pembacaan dilakukan berulang-ulang (incessant deciphering). Seperti yang dikatakan Derrida bahwa Nietzsche sejatinya tengah mempersiapkan sebuah kegiatan interpretasi yang aktif yang menggantikan suatu model penafsiran yang tidak terputus atas upaya penyingkapan kebenaran sebagaimana yang tampak dalam sebuah realitas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun