III. Sarana Penguatan Spiritualitas
Spiritualitas atau sikap hidup yang digerakkan oleh Roh adalah sesuatu yang bisa dikembangkan atau dibangun. Setiap orang mempunyai potensi untuk menjalani hidup penuh spiritualitas.Â
Dalam diri setiap orang ada kemampuan atau kepekaan untuk menyadari kehadiran Yang Ilahi dalam batin. Kemampuan itu bersifat alamiah atau bawaan dan sudah termasuk konstitusi manusia seperti halnya kemampuan berbahasa.Â
Namun kemampuan atau kepekaan untuk mengalami kehadiran Yang Ilahi itu harus dikembangkan untuk dapat sampai pada kematangan rohani atau spiritualitas yang sejati.Â
Kepekaan dalam diri setiap orang dapat menjadi "tumpul", bahkan mati bila tidak ada usaha nyata untuk melatih dan mengembangkannya. Seperti halnya setiap orang mempunyai kemampuan berbahasa, namun tidak semua orang dapat menciptakan atau menikmati karya seni.Â
Menghasilkan dan menikmati seni sastra mengandaikan kemampuan berbahasa tetapi tidak identik dengannya. Kepekaan religius atau kemampuan mengalami kehadiran Yang Ilahi ada dalam diri semua orang, tetapi tidak semua orang dapat begitu saja memiliki spiritualitas atau kerohanian sejati. Dibutuhkan suatu usaha atau proses pengembangan, tuntunan dan pengarahan untuk mencapai suatu kematangan spiritual.
Kemampuan atau kepekaan dapat dipertajam dan dikembangkan dalam tradisi spiritual dalam agama-agama, termasuk dalam tradisi kristiani. Dari pengalaman religius itu seorang Kristen harus melangkah lebih jauh untuk mengembangkan suatu spiritualitas Kristiani.
Untuk itu dibutuhkan langkah-langkah dan sarana bagi pengembangan spiritualitas Kristiani, yakni dengan mengikuti Yesus dan mendengarkan Sabda Tuhan (atau Kitab Suci), memahami tradisi dan ajaran Gereja, menjalin relasi personal dan komunal dengan Allah melalui doa, ibadat (ritual) dan devosi.Â
Selain itu orang Kristen juga dapat melakukan askese (matiraga), dialog dan sharing pengalaman iman, dan mengembangkan solidaritas serta kerjasama untuk membangun kehidupan yang lebih baik (keselamatan).
1. Mengikuti Yesus dan mendengarkan Sabda Tuhan (Kitab Suci)
Inti dari spiritualitas Kristiani terletak pada upaya mengikuti Yesus Kristus yang membuat orang makin mengenal siapa Yang Ilahi. Orang Kristen mengimani Yesus Kristus tidak hanya sebagai nabi, utusan Allah, tetapi sebagai Putra Allah, wujud kehadiran (inkarnasi) Allah di tengah manusia.Â