Publik Indonesia, beberapa hari ini terhenyak dengan keberanian maskapai swasta Sriwijaya Air, menekan Garuda Indonesia yang notabene-nya penolong Sriwijaya dari timbunan gunung hutang.Â
Sriwijaya Air yang merupakan maskapai swasta milik keluarga Hendry Lie ini, sekarang bak kacang lupa kulit, dimana dengan sepihak mendepak para direksi garuda yang merupakan hasil kesepakatan keduanya dalam bentuk kerjasama Management (KSM).
Bahkan Sriwijaya Air dengan berani melaporkan pihak Garuda Indonesia ke KPPU, halo....Sriwijaya Air, bagaimana soal kartel tiket pesawat?
Mungkin dalam hal ini, Lie bersaudara  perlu diingatkan kembali petuah almarhum ayahnya, Lo Kui Nam sebelum tutup usia, "Pesan, papa kalo mau sukses jangan bikin orang kecewa dan senang melihat orang lain susah," pinta almarhum.
Rupanya pesan tinggallah pesan. Kini Lie bersaudara yang juga pengusaha timah di Bangka Belitung, yang awalnya merengek kepada pemerintah cq Kementerian BUMN lantaran hutang trilyunan rupiah oleh Sriwijaya Air pada BUMN seperti Garuda, Â Pertamina dan Bank Mandiri mulai bermanuver dengan out put, mendepak Garuda cq Citylink dari management Sriwijaya Air dan mengaburkan kewajibannya ke BUMN yang lain.
Hal yang wajar sih, apalagi keluarga Lie di Bangka Belitung merupakan raja tambang timah yang perlu juga kita telisik perizinannya. Lie Brother harus ingat, beberapa waktu lalu Presiden kita Joko Widodo jelas mengingatkan soal banyaknya tambang Timah Ilegal di Bangka Belitung. Persolannya, apakah tabiat maling keluarga ini akan hilang? wong timah aja dikeruk dengan izin yang tidak jelas!
Lie bersaudara harusnya berfikir kembali untuk berlicik-licik ria bak mafia hongkong dengan pemerintah sekarang ini. Masyarakat Indonesia, hari ini percaya akan kemampuan Presiden Jokowi, terutama dalam hal membabat habis mafia di segala lini kehidupan bernegara. Kita tahu, mafia migas aja dihantam sama Jokowi, apalagi cuma Lie bersaudara dengan maskapainya Sriwijaya Air yang sudah diambang kebangkrutan.... iya nggak seh....
