Mohon tunggu...
krisnandaiqbal
krisnandaiqbal Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Walisongo Semarang

Hanya seorang Mahasiswa biasa.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Game Perusak Generasi Muda atau Justru Pengharum Bangsa?

12 Juni 2021   18:00 Diperbarui: 18 Juni 2021   18:33 481
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Contoh Gambar Professional Player

Game adalah suatu permainan yang mana ia bersifat hiburan. Meskipun Game bersifat hiburan, namun di era sekarang Game sudah beralih fungsi menjadi kebutuhan bagi para penikmatnya. Pada tahun 2012, game online sudah banyak dimainkan oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Seperti Point Blank, Lost Saga, Dota 2, Ragnarok, Dragon Nest, dan masih banyak game lainnya. Selain memberikan kesan yang seru dan menantang, game juga menyediakan penggunanya untuk memperkuat atribut karakter yang dimiliki dengan cara membeli senjata atau atribut-atribut yang telah disediakan. Metode ini sering juga disebut dengan topup.

Pada tahun 2018, perkembangan Game Online kian merebak. Hal ini dibuktikan dengan salah satu game yang berhasil menarik minat para masyarakat yakni Mobile Legend. Mobile Legend adalah sebuah game dimana kalian bisa memainkan game online yang teradaptasi oleh Dota 2 di smartphone kalian. Tetapi dari dulu, stigma yang dikemukakan oleh para orangtua adalah game hanya merusak generasi belaka. Mengapa begitu? 

Karena mayoritas yang memainkan game tersebut adalah anak kecil. Bukan berarti game tidak boleh dimainkan oleh anak kecil, tetapi sejauh yang saya alami, dengan adanya game tersebutlah performa belajar saya kian menurun. Pasalnya anak kecil masih belum bisa mengatur waktunya. Kapan dia belajar, kapan dia bermain, mereka masih belum tahu akan hal itu. Selain belum bisa mengatur waktunya, tak jarang anak kecil pun mencuri uang orangtuanya untuk topup di game yang ia sukai. Hal ini semakin menguatkan stigma para orangtua bahwa game merusak generasi muda.

Di sisi lain, adanya game online ini membawa berkah bagi orang yang benar benar memiliki keinginan (passion) untuk menjadi yang terhebat di suatu game. Mereka yang dulunya hanya bermain game saja, kini banyak yang telah menjadi Professional Player. Professional Player atau yang biasa disebut Pro Player ini pun sekarang menjadi pekerjaan incaran dan idaman para khalayak muda. Karena Pro Player memiliki gaji yang tinggi, dan bisa menunjang perekonomian mereka. Selain mendapatkan gaji tetap yang jumlahnya fantastis, merekapun pasti menjadi terkenal dan mendapat endorsement dari brand brand lain, yang mana itu akan menambah pundi pundi uang mereka. Berdasarkan alasan ini, orangtua di tahun 2021 ini mulai berkurang untuk melarang anaknya bermain game.

Perkembangan zaman yang pesat ini membuat kita sebagai masyarakat juga hidup berkembang dengan cepat. Dari yang awalnya seakan mengutuk game online sebagai petaka, hingga mengelu-elukan game karena bisa membawa hasil yang luar biasa.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun