Bentuknya pun dapat bermacam - macam, seperti situs media yang kolaboratif, tulisan dalam forum, dan web partisipatoris.
Pengaruh media sosial disini juga cukup besar dalam memberi pertumbuhan terhadap media berita online. Seperti apa yang terjadi di Twitter.
Dalam dunia sosial media Twitter, kita dapat melihat berbagai media online baru, seperti Logos ID dan Era Indonesia, ataupun detikcom yang menyebarkan tulisannya agar lebih banyak dibaca masyarakat.
Selain itu, saat ini juga terdapat blogging yang dapat dibilang sebagai bentuk jurnalisme baru yang mendorong jurnalisme amatir.
Menulis di dalam sebuah blog dianggap lebih bebas dan lebih leluasa dibandingkan menulis di media konvensional yang telah berdiri sejak lama.
Blog juga tidak terikat dengan kode etik jurnalistik, kecuali dimaksudkan penggunaannya sebagai media massa yang memuat berita dan artikel seperti yang dilakukan oleh media komersil.
Blog biasanya bersifat pribadi yang lazimnya menceritakan keseharian dan menggunakan bahasa tutur dengan pola komunikasi interpersonal.
Hadirnya jurnalisme online juga membuat penyamapaian informasi dapat diterima dengan baik oleh masyarakat.
Penerimaan yang baik ini juga dibarengi denga gaya bahasa yang luwes dan mampu mengajak pembaca untuk merasakan peristiwa yang ada.
Namun, dengan hadirnya jurnalisme online dengan berbagai macam bentuknya mampu membuat etika jurnalistik kerap diabaikan.