Mohon tunggu...
Kris Monita
Kris Monita Mohon Tunggu... Lainnya - -

Kris Monita, S1 Ekonomi Pembangunan, Institut Pertanian Bogor (IPB).

Selanjutnya

Tutup

Financial

Prediksi Resesi Dunia Tahun 2023 dan Dampaknya Terhadap Perekonomian Indonesia

28 September 2022   09:11 Diperbarui: 12 Oktober 2022   13:38 2448
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi via kompas.com

Hal ini juga akan mempengaruhi APBN dari sisi penerimaan negara dari ekspor dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang berpotensi defisit kembali. Hal ini sejalan dengan perkiraan penurunan nilai ekspor Indonesia. 

Jika PNBP dan penerimaan ekspor tidak mencapai target, maka dapat menekan defisit fiskal. Di sisi lain, belanja subsidi energi cukup besar. Meskipun ada potensi penurunan harga minyak dunia, tetapi kebutuhan atau konsumsi BBM dan LPG masih akan meningkat.

Selain itu, resesi global juga akan berdampak pada pelemahan nilai tukar rupiah. Saat terjadi resesi, investor lebih memilih untuk beralih ke asset aman seperti emas dan menarik dananya dari pasar obligasi maupun saham Indonesia. 

Pelemahan nilai tukar rupiah juga akan memicu risiko pembengkakan belanja subsidi kembali. Pasalnya dalam beberapa hari terakhir ini nilai tukar rupiah terdepresiasi terhadap dolar AS. 

Sehingga, pemeirntah perlu mempersiapkan dana cadangan untuk mengantisipasi jika terjadi kebutuhan tambahan subsidi energi yang meningkat. 

Jika tidak, risiko kenaikan harga jual ke masyarakat akan terulang kembali, seperti kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang terjadi saat ini.  

Berdasarkan data Trading Economics, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) melemah pada perdagangan siang ini, Selasa (27/09/2022), yaitu berada di posisi Rp15.140 per dolar AS. 

Bahkan pada perdagangan pagi ini, rupiah sudah menyentuh angka Rp15.170 per dollar AS. Pelemahan nilai tukar rupiah ini sudah mulai dirasakan sejak beberapa hari terakhir ini.

Pelemahan nilai tukar rupiah yang terus berlanjut akan memicu terjadinya imported inflation, sehingga berpotensi menekan daya beli masyarakat. 

Lebih lanjut, kondisi tersebut akan menyebabkan industri semakin melesu dan memicu terjadinya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan peningkatan pengangguran. 

Sebelumnya, dalam beberapa minggu terakhir ini Indonesia tengah dilanda badai PHK mulai dari perusahaan startup hingga teknologi. Selain itu, Indonesia perlu mengkhawatirkan penyebab pelemahan nilai tukar rupiah, yaitu kenaikan suku bunga The Fed. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun