Mohon tunggu...
Sosbud

Isu Strategis Bencana Alam dalam Perencanaan Ruang Laut di Indonesia

4 Desember 2017   21:29 Diperbarui: 4 Desember 2017   21:44 1634
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam Perencanaan Pesisir, terdapat beberapa isu strategis yang memengaruhi pembangunan kawasan pesisir. Menurut Pak Suharyanto selaku Ditjen Perencanaan Ruang laut , salah satu isu strategis yang ada yaitu Bencana alam.

Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia selain memiliki kekayaan sumber daya alam pesisir yang melimpah, juga memiliki potensi bencana alam yang sangat tinggi (Dahuri 1996, dalam Ruswandi 2008). Potensi Bencana alam yang terjadi di wilayah pesisir Indonesia yaitu gempa bumi, tsunami, banjir, kenaikan permukaan air laut, dan angin topan. Potensi bencana alam tersebut mengancam masyarakat pesisir dan berdampak buruk bagi ekosistem pesisir (Ruswandi, 2008).

Gempa bumi merupakan getaran yang terjadi di permukaan bumi akibat pelepasan energi dari dalam secara tiba-tiba yang menciptakan gelombang seismik (wikipedia). Negara Indonesia memiliki potensi bencana gempa bumi yang cukup tinggi. Hal itu terjadi karena Indonesia merupakan tempat bertemunya lempeng-lempeng bumi yang menyebabkan munculnya banyak gunung api (ring of fire). Dampak dari adanya bencana gempa bumi yaitu bangunan rusak, jatuhnya korban jiwa, rusaknya jalan dan permukaan tanah menjadi tidak rata kegiatan ekonomi terganggu, serta gempa bumi yang terjadi di wilayah pesisir akan menimbulkan potensi bencana lainnya, yaitu tsunami.

Tsunami ialah gelombang laut yang sangat besar yang terjadi karena adanya gangguan impulsif pada laut. Gangguan impulsif tersebut terjadi akbiat adanya perubahan bentuk dasara laut secara tiba-tiba dalam arah vertikal (Pond dan Pickard, 1983). Salah satu pemicu adanya tsunami yaitu gempa bumi yang terjadi di dasar laut. Indonesia sebagai salah satu negara dengan garis pantai terpanjang di dunia memiliki potensi bencana tsunami yang cukup tinggi, seperti di wilayah Selatan Pulau Jawa dan Selatan Pulau Sumatera yang berhadapan langsung dengan laut lepas. Damapk dari bencana tsunami yaitu terjadinya kerusakan di wilayah terdampak (khususnya wilayah pesisir), jatuhnya korban jiwa, dan kegiatan ekonomi terganggu.

Menurut KBBI, banjir adalah berair banyak dan juga deras, terkadang meluap. Banjir di wilayah pesisir seringkali disebut dengan istilah banjir rob. Banjir rob yang terjadi merupakan salah satu dampak dari peristiwa pasang air laut. Dampak terjadinya banjir rob adalah kerusakan bangunan (banjir rob bersifat korosi), kualitas air tanah dan air permukaan akan berubah, serta kerusakan lahan dan tambak (kegiatan ekonomi terganggu).

Potensi bencana di wilayah pesisir lainnya yaitu kenaikan permukaan air laut (sea level rise) merupakan dampak yang terjadi akibat kegiatan-kegiatan yang terjadi di darat yang dapat menimbulkan efek rumah kaca,  seperti kegiatan industri dan transportasi. Dampak dari peristiwa kenaikan muka air laut yaitu, merusak ekosistem mangrove, meluasnya intrusi air laut, hilangnya pulau-pulau kecil, dan kegiatan ekonomi terganggu.

Angin topan merupakan suatu badai tropikal yang hebat dari pelepasan banyak energi dalam satu hari sebanyak satu megaton bom hidrogen. Potensi bencana ini akan menimbulkan dampak negatif bagi masyarakat pesisir seperti rusaknya bangunan dan terganggunya kegiatan ekonomi.

Berdasarkan identifikasi potensi bencana wilayah pesisir yang telah dijelaskan, penanganan yang dapat dilakukan untuk menyelesaikan isu strategis tersebut yaitu menerapkan konsep mitigasi bencana yang sesuai dengan potensi bencana yang sering terjadi di suatu wilayah (Membuat skala prioritas). Misal, di suatu wilayah pesisir memiliki potensi banjir rob yang tinggi dibandingkan dengan wilayah lain maka mitigasi bencana juga disesuaikan dengan potensi bencana nya. Bisa dengan penyediaan sarana prasarana untuk menanggulangi banjir rob (pembuatan kanal). Apabila di suatu wilayah memiliki potensi tsunami yang cukup tinggi dibanding dengan wilayah lain mitigasinya  perlu juga disesuaikan, bisa dengan membuat early warning system yang sudah diterapkan di Jepang.

Berdasarkan dampak dari bencana yang ada, hampir semua bencana mengakibatkan kerusakan bangunan. Dalam hal ini, perlu adanya konsep standar pembangunan bangunan yang tahan terhadap bencana, terutama bencana di wilayah pesisir.  Selain itu, membuat jalur evakuasi dengan aksesibiltas yang baik untuk mengurangi jumlah korban jiwa apabila terjadi bencana.

Sumber:

Materi Kuliah Perencanaan Pesisir

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun