Salah satu pengeluaran penting bagi masyarakat urban seperti saya yang merupakan para pekerja di perkotaan adalah biaya transportasi. Pengeluaran ini menjadi bagian penting dan utama karena selalu terjadi setiap hari untuk mendukung mobilitas masyarakat ketika menuju dan pulang dari kegiatan bekerja.
Di tengah kenaikan harga bahan bakar, tarif transportasi umum, dan gaya hidup urban yang dinamis, mengatur uang transport menjadi hal yang sangat penting dan perlu disiasati agar keuangan tetap sehat dan tujuan keuangan tercapai.
Mengapa Orang Perlu Mengatur Uang Transport?
Sebagai salah satu pos pengeluaran terbesar dalam anggaran bulanan, biaya transportasi sebaiknya tidak dipandang sebelah mata. Jika tidak dikelola dengan baik, pengeluaran transportasi tanpa disadari, bisa membengkak.
Kenaikan pos pengeluaran ini biasanya disebabkan oleh kebutuhan mobilitas yang tinggi, naik turunnya harga bahan bakar, serta biaya tambahan, misalnya biaya parkir atau biaya tol.
Tidak jarang, muncul biaya tak terduga yang berkaitan dengan transport. Misalnya gangguan atau  hambatan sarana transportasi, demonstrasi, kerusakan sarana transportas, dan lain-lain.
Bagi para karyawan seperti saya, hambatan-hambatan itu, tentu dapat mempengaruhi kestabilan keuangan. Uang yang harus dipergunakan untuk pos pengeluaran lain terpaksa harus dialihkan menjadi biaya transportasi.
Agar uang transport tidak menggerus pendapatan, membuat kantong "bokek", dan membuat kebutuhan lain terabaikan, maka pengeluaran uang transport harus dikelola dengan baik.
Beberapa perusahaan biasanya memberi dukungan uang transport sebagai insentif tambahan untuk membantu karyawannya dalam mengelola uang transport. Selain itu dukungan tersebut diberikan agar karyawannya dapat hadir di tempatnya bekerja tepat waktu
Bagi seorang karyawan, pengelolaan uang transport sangat berguna untuk mengendalikan pengeluarannya agar tidak melebihi pendapatan. Jangan sampai juga kebutuhan transportasi bisa terpenuhi tetapi, kebutuhan lain dikorbankan.