Saya sangat suka bercocok tanam di rumah. Meskipun kadang-kadang waktu saya tidak tersedia cukup untuk melakukannya secara teratur, tapi saya tetap melakukannya di saat senggang.Â
Beberapa tutorial menanam saya lihat di media-media sosial seperti IG dan Youtube. Senang sekali rasanya melihat tanaman hasil kerja tangan sendiri bisa tumbuh dengan baik.
Saat ini, tanaman yang paling saya suka untuk ditanam adalah cabai. Padahal saya sudah jarang makan cabai lagi karena perut saya tidak kuat menahan rasa pedas lagi.
Tanaman lain yang sering saya tanam adalah daun bawang. Ini tanaman wajib yang saya gunakan untuk membuat nasi goreng kesukaan saya.Â
Untuk mendapatkan tanaman yang sehat dibutuhkan ketekunan dalam merawat tanaman. Selain itu, faktor nutrisi (baca: pupuk) tanaman juga harus diperhatikan. Sebelumnya, saya membeli pupuk cair di toko pertanian di bilangan Cimanggis.Â
Untuk membeli pupuk tentu akan mengeluarkan sejumlah uang. Daripada membeli pupuk, lebih baik uangnya dipakai untuk membeli bibit tanaman baru yang berkualitas.
Saya tertarik untuk belajar membuat kompos dari sampah dapur. Sebelumnya, sampah dapur seperti potongan sayur yang tidak terpakai, ampas kelapa, dan kulit telur selalu terbuang.
Saya pun belajar dari beberapa literatur dan mengumpulkan pengalaman dari petugas kebersihan yang mengolah pupuk kompos organik di tempat pembuangan sampah dekat rumah. Saat ini, saya sedang membuat pupuk kompos alami dalam wadah yang kedua.Â
Kompos merupakan salah satu jenis pupuk organik yang berasal dari bahan-bahan organik dan sudah mengalami proses pelapukan akibat interaksi antara mikroorganisme atau bakteri pembusuk yang bekerja di dalam bahan organik tersebut. Masyarakat umumnya lebih sering menggunakan pupuk kompos pada tanaman mereka.
Bahan organik yang dimaksud rumput kering, sisa ranting dan dahan, bunga yang rontok, daun-daun kering, sampah organik rumah tangga. Semua bahan organik tersebut akan mengalami pelapukan yang diakibatkan oleh mikroorganisme yang tumbuh subur pada lingkungan lembab dan basah.