Mohon tunggu...
Kris Kirana
Kris Kirana Mohon Tunggu... Pensiunan -

SMA 1KUDUS - FK UNDIP - MM UGM | PERTAMINA - PAMJAKI - LAFAI

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Diskriminasi dan Kompetisi Dokter

22 Desember 2016   10:10 Diperbarui: 22 Desember 2016   10:23 355
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
infografik: koleksi pribadi

Pada tahun 1850 jumlah penduduk Jawa (termasuk Madura) sekitar 9,6 juta jiwa, dan di luar Jawa sekitar 10,4 juta jiwa. Untuk pelayanan kesehatan sipil terdapat 29 dokter Eropa. Tidak termasuk  petugas Dinas Kesehatan, fungsi khusus dan miiter. 

Lima puluh tahun kemudian, pada tahun 1900 jumlah penduduk Jawa sekitar 28,3 juta jiwa. Jumlah dokter Eropa untuk pelayanan sipil tercatat ada 88 orang. Dokter Djawa tercatat ada 94 orang.

Sebagai perbandingan, jumlah dukun di Jawa pada 1894 tercatat 17.639 orang. Peran dukun saat itu masih sangat dominan. Secuplik informasi jumlah penduduk dan ‘penyembuh’ ini semoga bisa menggugah ‘imajinasi’ melintasi waktu, lebih dari satu abad yang lalu...

Sekolah Dokter Djawa: 1851-1902*

Program pelatihan kedokteran untuk pemuda pribumi hasil inisiatif dan perjuangan gigih dari Dr.Willem Bosch, Kepala Dinas Kesehatan Hindia Belanda.

Nama resmi program pelatihan adalah School ter opleiding van Inlandsche Geneeskundigen (Sekolah pelatihan Kedokteran Pribumi) atau disebut Sekolah Dokter Djawa, dan luilusannya bergelardokter Djawa. Pelatihan dimulai pada 1 Januari 1851, di kompleks rumah sakit militer Weltevreden Batavia (RSPAD Gatot Subroto). Sebagai direktur sekolah adalah Dr. Pieter Bleeker. Direktur rumah sakit militer saat itu adalah Mayor Jenderal Dr.Geerlof Wassink.

Nama Sekolah Dokter Djawa bertahan lebih dari setengah abad, kemudian pada 1902* diubah menjadi School tot Opleiding van Inlandsche Artsen (STOVIA).
[*Nama STOVIA mungkin diresmikan tahun 1903, karena di foto tampak depan gedung (KITLV #35810, circa 1902) masih tertulis “Dokter Djawa School”]

Perubahan perbaikan 1864

Layaknya program baru, pelatihan mengalami beberapa kali perubahan, mencakup persyaratan, masa pendidikan, kurikulum, kewajiban, tugas dan tanggung jawab, dan beberapa aspek lain terkait seperti penempatan dan gaji lulusan, praktik pribadi, dsb.

Saat pelatihan dimulai pada 1851, masa pendidikan ditetapkan dua tahun. Tiga belas tahun kemudian, pada 1864 masa pendidikan diperpanjang menjadi tiga tahun, sesuai yang diusulkan oleh Kepala Dinas Kesehatan, Wassink,  yang menggantikan Bosch pada akhir 1853.

Dalam proposal diantaranya juga diusulkan untuk menaikkan gaji dari yang sebelumnya tidak tetap (f 10 - f15) menjadi f 30 per bulan; dan setiap dokter Djawa dibekali ‘koper dokter’ dilengkapi isinya: obat-obatan dan instrumen medis yang diperlukan.  [simbol ƒ atau fl yaitu florijn, untuk guilder, gulden Belanda]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun