Mohon tunggu...
Kris Ibu
Kris Ibu Mohon Tunggu... Penulis - Sementara bergulat

Mulailah dengan kata. Sebab, pada mulanya adalah kata.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sabda (I)

18 November 2017   08:30 Diperbarui: 18 November 2017   10:15 268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di hadapan pintu

Sesudah hari raya ramah- tamah jadi rutinitas

Sesuatu yang bernama jarak diisak-isakan

Berderai berbalas-balasan.

Di kepalamu. Aku menitipkan seorang Manusia dan perumpamaan-perumpamaan.

Ia langit sejauh doa dan debu yang dijejaki getir.

Tolong antarkan pada mereka:

Yang telah lama menanti Jalan, Kebenaran dan Hidup.

Bilang saja:

Itu Aku! Jangan Takut.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun