Mohon tunggu...
Kris Ibu
Kris Ibu Mohon Tunggu... Penulis - Sementara bergulat

Mulailah dengan kata. Sebab, pada mulanya adalah kata.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Merenungkan Kembali Motto Imamat P. Romanus Thomas,SVD: "Tuhan, Engkau Tahu..."(Yoh.21:15-24)

25 Oktober 2017   17:06 Diperbarui: 25 Oktober 2017   20:27 851
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Panggilan Tuhan merupakan suatu hal yang sangat misteri. Panggilan selalu terjadi antara dua arah. Di satu sisi Allah sebagai pihak yang memanggil dan di sisi lain manusia sebagai pihak yang dipanggil. Panggilan itu pada dasarnya selalu menuntut sebuah jawaban. Seperti halnya dalam kehidupan kita sehari-hari dalam keluarga misalnya, seorang ibu yang memanggil anaknya tentu mempunyai maksud atau tujuan tertentu. Dan pasti diharapkan agar mendapat jawaban yang baik pula dari anaknya.

Ada berbagai jenis jawaban tentunya tergantung pula pada bagaimana cara kita memanggil seseorang. Kita lihat saja dalam realitas hidup kita. Kalau seorang bapa memanggil anaknya untuk maksud menyuruhnya ke kios untuk membelikannya sebungkus rokok dengan nada tinggi penuh caci maki, tentu jawaban atau respon yang diberikan anaknya pula sama.

Ada sebuah anekdot singkat di tanah Papua. Seorang anak yang sedang asyik bermain bola takraw tiba-tiba dipanggil bapanya dengan tujuan membelikan rokok untuk bapanya. Kata bapanya: "Ew anak, bagaimana kalo bapa kasih engko uang seribu, engko pi beli bapa pung rokok? Tetapi jawab anaknya: "bapa ew saya lagi sibuk main bola takraw ni. Bagaimana kalo saya kasih bapa uang dua ribu dan bapa pi sendiri saja." Ini realitas yang terjadi di tengah kita.

Rahmat tahbisan yang diterima oleh P. Roman Thomas, SVD pada 7 Oktober 2017 lalu merupakan suatu keputusan finalnya dalam proses sekian tahun lamanya menjawabi panggilan Tuhan. "Tuhan, Engkau tahu..." merupakan sepenggal ayat yang mewarnai liku-liku hidup dan karya panggilan P. Roman,SVD hingga pada tangal 7 Oktober 2017 ia boleh dengan berani mengatakan "YA", siap menjadi gembala bagi domba-dombaNya.

"Tuhan, Engkau tahu.."merupakan sebuah jawaban kerendahan hati dari Petrus ketika Yesus bertanya kepadanya. Penggalan jawaban ini juga selain merupakan sebuah kesadaran bahwa Allah lebih mengetahui apa kebutuhan dari manusia. Tetapi juga sebuah jawaban yang mau menyatakan bahwa manusia itu lemah dan rapuh. Tanpa Tuhan manusia tidak berdaya apa-apa.

Hal inilah yang mendasari P. Roman Thomas,SVD untuk mengambil sepenggal kalimat tersebut menjadi motto imamatnya. Bahwasanya P. Roman sungguh menyadari akan kemanusiaannya yang rapuh. Oleh sebab itu, P. Roman merasa bahwa selain ada usaha dari dalam diri untuk mengikuti Tuhan dari hari ke hari, juga P. Roman,SVD sadar bahwa hanya Tuhan yang mampu menguatkan kerapuhan dan kelemahan manusiawinya dalam banyak aspek.  

Dalam kisah yesus dengan Petrus tersebut, Yesus mengajukan pertanyaan yang sama sebanyak tiga kali dan sebanyak tiga kali pula Petrus menjawabi pertanyaan tersebut. Sesungguhnya apa maksud pertanyaan Yesus sebanyak tiga kali ini?

Dalam Kitab Suci, kita dapat menemukan banyak sekali angka tiga. Persembahan dari tiga orang majus dengan tiga persembahan: emas, kemenyan dan mur. Nabi Yunus yang berada di dalam perut ikan selama tiga hari tiga malam, Yesus dicobai sebanyak tiga kali di padang gurun, Petrus menyangkal Yesus sebanyak tiga kali, Yesus dimuliakan di atas gunung Tabor dengan ditemani tiga muridNya (Petrus, Yohanes dan Yakobus) -- Elia, Yesus, Musa, dst. Sekali lagi apa makna di balik angka tiga ini?

Dalam dunia hukum ketika hendak menghakimi seseorang yang bersalah tentu perlu bukti saksi yang minimal terdiri atas tiga orang untuk mendapat jawaban yang sungguh valid/ sah. Tiga orang saksi yang hadir memberi kesaksian atas suatu persoalan atau kasus pembunuhan misalnya, sebetulnya ingin menekankan kebenaran suatu fakta empiris. Demikian halnya dengan pertanyaan Yesus kepada Petrus sebanyak tiga kali. Pertanyaannya apakah Yesus belum mengenal Petrus,sehingga Ia bertanya sebanyak tiga kali?

Seperti kisah Natanael, yang tertegun mendengar Yesus mengatakan bahwa "sebelum Aku memanggil engaku, Aku sudah melihatmu di bawah pohon ara". Kisah panggilan Natanael dan Petrus mau menunjukkan bahwa sebelum Yesus memanggil kita, Ia sudah lebih dahulu mengenal diri kita. Pertanyaan Yesus kepada Petrus sebanyak tiga kali mau menunjukkan suatu harapan Yesus dari Petrus akan suatu keseriusan atau kesungguhan untuk membuka diri terhadap rahmat panggilan Allah yang bekerja dalam dirinya serentak menerima tugas pewartaan Kabar Gembira Allah sebagai sebuah tanggung jawab yang dipercayai Yesus kepada Petrus. Untuk itu, Yesus menginginkan jiwa Petrus yang rapuh itu betul-betul yakin bahwa ia tidak pernah berjalan sendirian tetapi Yesus akan selalu menyertai murid-muridNya yang setia dan penuh tanggung jawab.

Bapa Uskup perntahbis, Mgr. Hilarion datus Lega, Pr, dalam upacara misa pentahbisan tanggal 7 Oktober tersebut sudah sedikit memberikan gambaran tentang ladang misi di zaman digital ini. Presiden Jokowi dalam sebuah sambutan pernah mengatakan begini: "zaman ini tiap detik berubah, tiap menit berubah, tiap jam berubah dan perubahan itu karena pengaruh teknologi". Kita tidak bisa menyangkal bahwa dunia kita sekarang terjadi banyak sekali perubahan. Teknologi itu dapat membawa orang untuk semakin dekat dengan Yesus dan juga bisa membawa orang untuk semakin jauh dari Yesus bahkan orang bisa men-Tuhankan teknologi dari pada Yesus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun