Mohon tunggu...
Kris Banarto
Kris Banarto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati Bisnis dan Humaniora

Penulis buku: Transformasi HRD dalam Bisnis (Deepublish, 2021). Ketika Kita Harus Memilih (Gunung Sopai, 2022). Rahasia Sukses Bisnis Modern (Deepublish, 2022). Merajut Keabadian (Bintang Semesta Media, 2023). Website: www.ManajemenTerkini.com.

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

The IDIC Model, Cara Efektif Memaksimalkan CRM

20 Oktober 2021   18:06 Diperbarui: 23 Oktober 2021   09:11 6855
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi The IDIC Model (Sumber foto oleh Anna Shvets dari Pexels)

Dari sini perusahaan dapat menjelajah pelanggan sampai yang tersembunyi sekalipun. Nah, agar dalam merancang CRM efektif maka diperlukan langkah-langkahnya.

The IDIC Model

The IDIC Model merupakan blueprint atau kerangka kerja untuk menerapkan CRM secara efektif dalam organisasi. 

The IDIC Model dikembangkan oleh Don Peppers dan Martha Rogers dari AS pada tahun 2004. Mereka merupakan anggota dari Data & Marketing Association Hall of Fame. 

Peppers adalah seorang penulis, pembicara dan bersama dengan Martha Rogers mendirikan Peppers & Rogers Group sebuah perusahaan konsultan manajemen yang berbasis pada pelanggan. Sedangkan Martha adalah seorang guru besar, perawat, peneliti dan penulis buku.

Don Peppers & Martha Rogers juga menulis buku bersama (Sumber Amazon.co.uk)
Don Peppers & Martha Rogers juga menulis buku bersama (Sumber Amazon.co.uk)

The IDIC Model adalah singkatan dari Identify, Differentiate, Interact and Customize yang dipergunakan untuk implementasi CRM yang disesuaikan dengan budaya dan nilai-nilai organisasi.

Pertama Identify

Langkah awal yang dilakukan organisasi adalah mengidentifikasi pelanggan secara menyeluruh, meliputi nama pelanggan, alamat, nomor telepon, alamat email dan riwayat pembelian.

Semakin banyak data pelanggan akan semakin baik untuk lebih mengetahui keinginan, kebutuhan dan perilaku pelanggan. 

Sebaiknya dari awal bisnis berdiri organisasi sudah mulai membuat data pelanggan. Data dapat disimpan dalam cloude yang merupakan big data.

Kedua Differentiate

Langkah kedua dalam menyusun manajemen hubungan pelanggan adalah mengelompokkan atau membedakan pelanggan disesuaikan dengan kebutuhan organisasi. Misalnya pengelompokkan pelanggan potensial berdasarkan umur, area tempat tinggal dan keinginan/kebutuhan pelanggan.

Pengelompokan ini akan memudahkan organisasi untuk menentukan strategi produk, harga, promosi dan pemasaran menyesuaikan keinginan, kebutuhan dan perilaku pelanggan potensial.

Ketiga Interact

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun