Mohon tunggu...
Kris Banarto
Kris Banarto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati Bisnis dan Humaniora

Penulis buku: Transformasi HRD dalam Bisnis (Deepublish, 2021). Ketika Kita Harus Memilih (Gunung Sopai, 2022). Rahasia Sukses Bisnis Modern (Deepublish, 2022). Merajut Keabadian (Bintang Semesta Media, 2023). Website: www.ManajemenTerkini.com.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ini 3 Hal yang Berarti dalam Hidup

8 Juni 2021   07:59 Diperbarui: 8 Juni 2021   08:36 1130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi 3 hal yang berarti dalam kehidupan (sumber Freepik.com)

"Pada akhirnya, hanya 3 hal yang berarti: seberapa banyak kau mencintai, seberapa lembut kau menjalani hidup, dan seberapa ikhlas kau melepaskan sesuatu yang tidak dimaksudkan untukmu." Buddha

Manusia terlahir di bumi tidak membawa apa-apa, demikian juga ketika menghadap Sang Khalik. Harta, jabatan dan gelar ditanggalkan dan hanya roh yang kembali pada-Nya.

Dunia dengan pesonanya telah mengelabuhi hasrat manusia untuk mengejar apa yang ada di dunia. Ia menawarkan kebahagiaan namun semu.

Kenikmatan-kenikmatan dunia yang dapat dirasakan akan berujung. Ketika manusia beranjak senja dan mulai terbaring dalam sakit, tidak ada yang dapat dibanggakan lagi, selain kebaikan yang telah diperbuat.

Buddha mengajar mengenai 3 hal yang menjadi berarti dalam kehidupan:

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi

1. Cinta (seberapa banyak kau mencintai)

Janganlah mencintai sesuatu yang salah, yang hanya bertahan selama hidup di dunia. Namun cintailah pada sesuatu yang membawa kehidupan.

"Cinta itu perang, yakni perang yang hebat dalam rohani manusia. Jika ia menang, akan didapati orang yang tulus ikhlas, luas pikiran, sabar dan tenang hati. Jika ia kalah, akan didapati orang yang putus asa, sesat, lemah hati, kecil perasaan dan bahkan kadang-kadang hilang kepercayaan pada diri sendiri." Buya Hamka

Untuk mendapatkan cinta yang benar dibutuhkan pemahaman akan hakikat kehidupan. Cinta membutuhkan perjuangan bahkan peperangan batin untuk mengalahkan kemunafikan, egoisme, tinggi hati dan yang serupa dengan itu.

Janganlah kau menuntut untuk dicintai sebelum kau mencintai terlebih dahulu.  Kau tidak akan dicintai Sang Khalik manakala kau masih membenci pada sesama.

2. Kebaikan Hati (seberapa lembut kau menjalani hidup)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun