Mohon tunggu...
Kris Banarto
Kris Banarto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati Bisnis dan Humaniora

Penulis buku: Transformasi HRD dalam Bisnis (Deepublish, 2021). Ketika Kita Harus Memilih (Gunung Sopai, 2022). Rahasia Sukses Bisnis Modern (Deepublish, 2022). Merajut Keabadian (Bintang Semesta Media, 2023). Website: www.ManajemenTerkini.com.

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Seberapa Besar Peran Founder dalam Membentuk Corporate Culture?

4 Juni 2021   18:20 Diperbarui: 5 Juni 2021   16:52 1264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pembentukan budaya organisasi menurut Robbins (sumber Kajian Pustaka.com)

Para pembaca pasti mengenal siapa yang merajai industri sepeda motor di tanah air? Ya sepeda motor Honda!

Tetapi tahukah merek Honda sebagai pemimpin pasar didirikan oleh seorang yang tidak tamat sekolah?

Soichiro Honda founder atau pendiri sepeda motor Honda, kala itu berumur 16 tahun lebih memilih berhenti dari sekolah dan belajar mekanik secara otodidak. 

Melihat hal itu lantas ayahnya Gehei Honda menitipkan anaknya ke direktur bengkel mobil Art di Tokyo. Bukan sebagai karyawan bengkel, namun sebagai pengasuh bayi sang direktur!

Selama tinggal di rumah tersebut Soichiro secara diam-diam ikut belajar di bengkel sembari membaca buku sewaan mengenai mekanik. 

Rupanya ketekunannya membuahkan hasil. Ketika bengkel penuh pelanggan Soichiro diminta untuk membantu melakukan perbaikan, dan ternyata dia menunjukkan kemampuannya.

Melihat kemampuannya bos Art mengangkat Soichiro menjadi mekanik pada bengkel tersebut. Dan akhirnya ditunjuk sebagai kepala bengkel Art cabang Hamamatsu pada usia 22 tahun. 

Selama menjadi kepala bengkel ia dikenal keras dan disiplin tinggi, dalam 3 tahun bengkelnya maju. Semula yang hanya ada 1 karyawan menjadi 50 karyawan.

Pada usia 31 tahun Soichiro mendirikan pabrik ring piston merek Tokai Saiki, sedangkan kepala bengkel diserahkan kepada anak buahnya untuk melanjutkan. Namun nahas perang dunia II tahun 1945 berkecamuk yang mengakibatkan pabrik yang ia bangun hancur.

Setelah itu Soichiro sempat mendirikan pabrik tenun, namun hanya bertahan sebentar dan bangkrut karena keterbatasan modal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun