Mohon tunggu...
Kris Banarto
Kris Banarto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati Bisnis dan Humaniora

Penulis buku: Transformasi HRD dalam Bisnis (Deepublish, 2021). Ketika Kita Harus Memilih (Gunung Sopai, 2022). Rahasia Sukses Bisnis Modern (Deepublish, 2022). Merajut Keabadian (Bintang Semesta Media, 2023). Website: www.ManajemenTerkini.com.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Astaga PKB Mengincar Raffi Ahmad dan Agnez Mo Jadi Cagub DKI

14 Februari 2021   10:24 Diperbarui: 14 Februari 2021   10:53 496
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Artis Raffi Ahmad dan Agnez Mo (Sumber Foto kolase Tribunnews.com)

"Dari luar unsur partai, PKB melirik artis Rafi Ahmad dan Agnes Monica untuk ditimang sebagai calon gubernur DKI Jakarta 2024," kata Luqman, dikutip dari Antara, Jumat (12/2).

Adalah Wakil Ketua II DPR RI dari Fraksi PKB (Partai Kebangkitan Bangsa), Luqman Hakim yang mengatakan partainya sedang mempertimbangkan dua selebritas itu masuk dalam bidikan dari unsur luar partai.

PKB beralasan dua public figure itu memiliki potensi sebagai pemimpin dan mempunyai empati yang kuat pada rakyat.

Agnes Monica sebagai artis sudah go internasional, mengharumkan nama bangsa di kancah internasional. Ia wanita gigih, pekerja keras dan pantang menyerah.

Sedangkan Raffi Ahmad adalah anak muda yang kreatif, inovatif, dekat dengan para pengagumnya dan meskipun berada di puncak popularitas namun mempunyai sikap rendah hati.

Dalam menghadapi Pilkada DKI Jakarta mendatang, partai yang lahir dari organisasi keagamaan Nahdlatul Ulama (NU) itu juga menyiapkan kader dari internal partai.

Kader dimaksud yaitu Jazilul Fawaid (Wakil Ketua MPR-RI), Faisol Reza (Ketua Komisi VI DPR-RI), Cucun Ahmad Syamrizal (Ketua Fraksi PKB DPR RI) dan Hasbiyallah Ilyas (Ketua DPW PKB DKI Jakarta).

#Apakah Hanya Mencari Popularitas?

Sebenarnya tidak kali ini saja PKB berwacana mencalonkan artis di pentas perpolitikan. Dalam ajang Pilpres tahun 2014, PKB pernah berencana mengusung Raja Dangdut H. Rhoma Irama.

Cak Imin & H. Rhoma Irama (Sumber 2014 merdeka.com/henny rachma sari)
Cak Imin & H. Rhoma Irama (Sumber 2014 merdeka.com/henny rachma sari)

"Saya sangat serius, bahkan kami sudah meresmikan 50 posko pemenangan Rhoma Irama di seluruh kabupaten yang ada di Indonesia," ujar Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, 25/12/2013.

Namun seperti kita diketahui akhirnya PKB mengusung Joko Widodo menjadi Capres 2014. Cak Imin panggilan dari Muhaimin Iskandar beralasan Jokowi menawarkan model kepemimpinan egaliter yang tidak berjarak dengan rakyat.

***

Yang menjadi pertanyaan apakah perubahan pencalonan itu dikarenakan kurang matangnya partai dalam mempertimbangkan calon atau memang ada kesengajaan?

Kalau itu jawabnya, patut di duga PKB sedang bermain untuk menumpang popularitas artis yang bertujuan untuk mendongkrak suara partai.

Bisa jadi keputusan PKB untuk melirik dua artis papan atas sebagai Cagub DKI Jakarta bagian dari strategi untuk meningkatkan rating partai.

Mengingat akhir-akhir ini partai yang berideologi konservatisme itu sepi oleh pemberitaan media.

Sedangkan partai yang sering mendapatkan sorotan media masa adalah PDIP terkait pengangkatan Risma menjadi Mensos, sepak terjang Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dan Presiden Joko Widodo yang merupakan kader partai.

Partai lain yang ramai di liput baru-baru ini adalah Partai Demokrat karena isu upaya kudeta yang dilakukan KSP Moeldoko terhadap Ketum AHY.

Menurut survei yang dilakukan oleh The Indonesian Institute tahun 2014 menyebutkan urutan partai berdasarkan frekuensi pemberitaan adalah PDIP 26%, Demokrat 13%, Golkar 11%, Gerindra 10% dan PKS 9%.

dokpri
dokpri

Dari pemberitaan tersebut yang bernada positif yaitu PDIP 24%, Partai Demokrat 13%, Golkar 12%, Hanura 10%, PKS 10% dan Gerindra 8%.

Data ini terlihat PKB tidak masuk dalam partai yang diberitakan media. Untuk itu partai ini perlu membuat strategi supaya mendapatkan liputan dari media khususnya yang bernada positif agar dapat meningkatkan elektabilitas.

Terbukti partai berlogo moncong putih besutan Megawati dengan pemberitaan bernada positif dapat menyedot suara dan memenangkan pemilu tahun 2014 dan 2019. Tentu itu hanya salah satu faktor untuk mendulang suara pemilih. (KB)

Rujukan:

  • Kompas.com
  • CNN Indonesia.com
  • www.theindonesianinstitute.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun