Mohon tunggu...
Kris Banarto
Kris Banarto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati Bisnis dan Humaniora

Penulis buku: Transformasi HRD dalam Bisnis (Deepublish, 2021). Ketika Kita Harus Memilih (Gunung Sopai, 2022). Rahasia Sukses Bisnis Modern (Deepublish, 2022). Merajut Keabadian (Bintang Semesta Media, 2023). Website: www.ManajemenTerkini.com.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Risma Itu Bukan Oportunis tapi Gila Kerja

20 Januari 2021   07:24 Diperbarui: 20 Januari 2021   07:42 961
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tri Rismaharini (Sumber www.gesuri.id)

Belum lama Tri Rismaharini menjabat sebagai Menteri Sosial menggantikan Juliari Batubara langsung menggebrak ibu kota dengan gayanya yang khas yaitu blusukan.

Risma terjun ke lapangan menemui para gelandangan dan pengemis di pinggir jalan dan kolong jembatan di Jakarta.

Risma ingin memotret permasalahan yang terjadi bukan hanya berdasarkan laporan dari stafnya yang cenderung ABS (Asal Bapak Senang). Gaya kepemimpinan seperti ini sebenarnya sudah dilakukan semenjak menjabat Wali Kota Surabaya selama dua periode.

Sejauh ini blusukan cukup efektif selama permasalahan itu di tindak lanjuti menjadi program-program dan dilaksanakan. Wanita kelahiran Kediri 59 tahun silam itu dinilai berhasil memimpin Kota Surabaya.

Sudah delapan kali penghargaan Adipura diraih, kemudian di tingkat Asia-Pasifik memperoleh Future Government Awards tahun 2013, di tahun yang sama Kota Surabaya mendapat penghargaan Asian Townscape Award dari PBB sebagai  taman terbaik tingkat Asia.

Kepemimpinan Risma juga di akui dunia melalui penobatan dirinya sebagai Wali Kota terbaik ketiga dunia versi Word City Mayors Foundation atas keberhasilannya dalam menata kota menjadi lebih hijau dan rapi.

#Gaya Blusukan

Sebenarnya gaya blusukan tidak hanya dilakukan Risma, tetapi juga Joko Widodo selama menjadi Wali Kota Solo dua periode dan Gubernur DKI Jakarta. Blusukan juga menjadi kebiasaan dari Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Ganjar Pranowo Gubernur Jawa Tengah.

#Menimbulkan Polemik

Namun sepak terjang Risma mendapatkan kritikan dari beberapa tokoh dan politikus. Adalah Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menanggapi blusukan Mensos Risma dengan skeptis.

"Saya sendiri sudah hidup di Jakarta sejak umur empat tahun baru dengar ada tunawisma di Jalan Sudirman-Thamrin," ujarnya menanggapi blusukan Risma di jalan protokol ibu kota itu.

Rektor Universitas Ibnu Chaldun Jakarta, Prof. Musni Umar berpendapat, "Blusukan tidak ada dalam konsep manajemen. Sudah terbukti hanya ramai di media tidak menyelesaikan masalah kemiskinan dan segala dampaknya," demikian kicauan pria berkumis lebat itu dalam akun twitternya.

Sementara itu pendapat berbeda disampaikan Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno bahwa masyarakat menyukai blusukan karena sebagai ajang bertemu langsung dengan pemimpinnya dan dinilai akan membawa kemajuan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun