Mohon tunggu...
Kris Banarto
Kris Banarto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati Bisnis dan Humaniora

Penulis buku: Transformasi HRD dalam Bisnis (Deepublish, 2021). Ketika Kita Harus Memilih (Gunung Sopai, 2022). Rahasia Sukses Bisnis Modern (Deepublish, 2022). Merajut Keabadian (Bintang Semesta Media, 2023). Website: www.ManajemenTerkini.com.

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Kursi DKI-1 Sudah Menanti Risma?

30 Desember 2020   08:13 Diperbarui: 30 Desember 2020   14:42 2269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menteri Sosial Tri Rismaharini (Sumber: via tribunnews)

Kemudian wanita kelahiran Kediri 59 tahun yang lalu itu, turun ke bawah kolong jembatan menemui gelandangan yang ada, ia ingin mengubah nasib mereka. Seperti diketahui tempat kumuh dan para gelandangan menjadi salah satu permasalahan di ibu kota.

#Modal Besar Risma

Melihat kinerja Risma selama menjabat Wali Kota Surabaya selama dua periode  yang cukup baik dengan tingkat kepercayaan sebesar 97%. Kemudian ia sebagai kader dari PDIP, partai pemenang pemilu dua kali berturut-turut, menjadi keuntungan bagi dirinya.

Bukan itu saja kedekatan dengan sang Ketua Umum partai berlambang kepala banteng Megawati semakin menambah keuntungan itu. Ditambah ikatan emosional sebagai seorang pemimpin perempuan.

Belum lagi ia dekat dengan Presiden Joko Widodo. Secara psikologis Risma dan Jokowi, sebagai sesama mantan wali kota, bersuku Jawa dan sama-sama gemar  blusukan dan peduli dengan rakyat kecil.

Modal besar yang dimilikinya akan semakin membuka jalan lebar Risma untuk berkarier pada lingkup yang lebih luas lagi. Walaupun harus dibuktikan terlebih dahulu kinerjanya sebagai Menteri Sosial.

Ada sedikit catatan dari seorang Risma yaitu cara berkomunikasi mungkin lebih menahan emosional, seperti pada waktu silang pendapat antara dirinya dengan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawangsa, mengenai kebijakan PSBB di Kota Surabaya.

#Jejak Berikutnya

Megawati sebagai politikus senior bisa jadi sudah memikirkan jabatan berikutnya bagi Risma. Setidaknya ada dua pilihan yang sepertinya tepat bagi Risma yaitu sebagai Gubernur Jawa Timur atau Gubernur DKI Jakarta.

Dua jabatan itu sebenarnya sempat di tawarkan oleh Megawati, tetapi Risma menoloknya karena jabatan sebagai Wali Kota Surabaya belum berakhir.

Uniknya dua pejabat gubernur tersebut di awali dengan jabatan menteri terlebih dahulu. Khofifah Indar Parawangsa sebelum menjadi Gubernur Jawa Timur 13 Februari 2019, menjabat sebagai Menteri Sosial sejak 2014 hingga 2018.

Sementara itu Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI Jakarta sejak 2017, pernah menjabat Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dari tahun 2014 sampai 2016.

Melihat sukses Khofifah dan Anies tersebut semakin membuktikan bahwa posisi menteri sangat mungkin sebagai pijakan untuk meraih kursi gubernur. Dalam hal ini gubernur dari sebuah provinsi yang cukup prestisius.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun