Mohon tunggu...
Kris Banarto
Kris Banarto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati Bisnis dan Humaniora

Penulis buku: Transformasi HRD dalam Bisnis (Deepublish, 2021). Ketika Kita Harus Memilih (Gunung Sopai, 2022). Rahasia Sukses Bisnis Modern (Deepublish, 2022). Merajut Keabadian (Bintang Semesta Media, 2023). Website: www.ManajemenTerkini.com.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Inilah 5 Kelemahan "Bangunan" di Indonesia, Apa Saja?

11 November 2020   06:31 Diperbarui: 18 Januari 2021   22:15 704
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Instalasi gabion di Kawasan Bundaran HI, Jakarta, Sabtu, 24 Agustus 2019. TEMPO/Hilman Fathurrahman W 

Hari ini tanggal 11-11 diperingati sebagai Hari Bangunan Indonesia (HBI), dicanangkan oleh pemerintah pertama kali pada tahun 2014. HBI bertujuan untuk melestarikan dan merawat bangunan bersejarah.

Masyarakat diminta untuk menyayangi bangunan, infrastruktur dan fasilitas umum milik pemerintah. Selain itu HBI merupakan momentum bagi pelaku konstruksi dalam mewujudkan bangunan sesuai dengan standar yang ada.

Tanggal 11-11 dipilih sebagai lambang 4 pilar yang menopang bangunan agar tetap berdiri kokoh. Selain itu bulan November, menjelang akhir tahun sebagai kesempatan pelaku konstruksi untuk mengevaluasi kinerjanya mulai dari desain, proses pembangunan sampai selesai.

Berbicara masalah pembangunan di Indonesia, paling tidak ada 5 kelemahan bangunan di Indonesia :

1. Buruknya Drainase

Ilustrasi drainase mampet (sumber Tribun Lampung/Reny)
Ilustrasi drainase mampet (sumber Tribun Lampung/Reny)

Sistem drainase di kota-kota besar Indonesia umumnya buruk. Ada beberapa hal yang menyebabkannya:

A. Drainase terlalu kecil dan tidak menampung lagi jumlah air yang ada sebagai dampak meningkatnya jumlah penduduk dan bangunan.

B. Drainase mengalami pendangkalan dan tidak diangkat atau dibersihkan lumpurnya, sehingga tidak berfungsi sebagai mana mestinya.

C. Banyak pemilik rumah atau ruko yang berada di pinggir jalan menutup drainase dengan beton tanpa membuat bak kontrol, sebagai tempat membersihkan saluran.

Buruknya saluran mengakibatkan aliran air mengalir ke jalan raya, yang mengakibatkan banjir dan kerusakan jalan lebih cepat dari perkiraan.

2. Pelestarian Cagar Budaya

Hotel Amaroossa dan Tugu Kujang Bogor. 2016 Merdeka.com 
Hotel Amaroossa dan Tugu Kujang Bogor. 2016 Merdeka.com 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun