Mohon tunggu...
Kris Banarto
Kris Banarto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati Bisnis dan Humaniora

Penulis buku: Transformasi HRD dalam Bisnis (Deepublish, 2021). Ketika Kita Harus Memilih (Gunung Sopai, 2022). Rahasia Sukses Bisnis Modern (Deepublish, 2022). Merajut Keabadian (Bintang Semesta Media, 2023). Website: www.ManajemenTerkini.com.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pohon Tua

21 September 2020   06:42 Diperbarui: 18 Januari 2021   17:54 388
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Pohon Tua (sumber : Harian Daily.com)

Pohon Tua

Pohon yang telah tua, akan ditebang
Menjadi gelondongan-gelondongan
Dan di biarkan berserakan
Matahari dan hujan
Membuat kering dan menjamur

Ia pasrah tak berdaya
Tanpa tahu akan nasibnya
Di tangan orang biasa
Ia akan dibelah-belah menjadi kayu bakar
Jalan cepat dengan miskin manfaat

Namun di tangan pemahat
Ia menjadi ukiran seni
Yang di pamerkan di tempat terhormat
Walau membutuhkan waktu panjang
Melalui irisan, goresan dan pahatan

Akulah bongkahan kayu
Yang rindu di temukan Sang Pemahat Agung
Walau harus mengalami penderitaan
Namun bertujuan mulia
Menjadi pribadi yang berharga

###
21/09/2020

"Tanpa mempercayakan kehidupan pada Sang Khalik, niscaya menjadi pribadi bernilai".-KB

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun