Mohon tunggu...
Kris Banarto
Kris Banarto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati Bisnis dan Humaniora

Penulis buku: Transformasi HRD dalam Bisnis (Deepublish, 2021). Ketika Kita Harus Memilih (Gunung Sopai, 2022). Rahasia Sukses Bisnis Modern (Deepublish, 2022). Merajut Keabadian (Bintang Semesta Media, 2023). Website: www.ManajemenTerkini.com.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Menikmati Dosa

8 September 2020   06:02 Diperbarui: 18 Januari 2021   19:16 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto oleh cottonbro dari Pexels 

Menikmati Dosa


Banyak orang merasakan pedas sehabis makan
Tetapi belum genap sehari akan diulangi lagi
Seolah sudah melupakan kehebatan buah kecil itu

Sama halnya dosa sering tidak berhenti
Sementara kita tahu itu perbuatan orang bodoh
Bagi sebagian orang dapat menikmati dosa

Bukankah dosa melanggar hukum Sang Pencipta?
Namun juga dapat berarti meleset dari kehendak-Nya
Berupa durhaka, fasik, kufur, syirik dan banyak lagi

Kenapa begitu banyak larangan? karena Sang Khalik maha suci
Dia jijik dan tidak berkompromi dengan dosa
Dia ingin ciptaan yang paling mulia itu suci,

Tidak berkenan menyertai manusia berlumuran dosa,
Berharap manusia berbalik dan bertobat
Tetapi masih banyak orang yang senang bergaul dengan dosa

Sejatinya Dia akan menyertai umat yang melakukan kehendak-Nya,
Tidak hanya di dunia yang fana tetapi sampai Nirwana abadi
Umat yang memberontak, tidak layak bersama-Nya

###
08/09/2020
KB

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun