***
Sebuah kamar menjadi mula kehidupan.
Ia menjadi saksi bayi menangis,
Ia tahu siapa yang menyusui dan siapa bapaknya.
Sebuah kamar menjadi tempat sakral,
Pasangan suami istri bercinta.
Ia turut larut dalam bahagia.
Sebuah kamar menjadi panas,
Manakala pasangan bertengkar.
Ia-pun diam tak kuasa mendamaikan.
Sebuah kamar menjadi bergairah,
Selagi cahaya menembus jendela,
Membangkitkan semangat insan berkarya.
Sebuah kamar mengerti,
Siapakah yang berdoa dengan sungguh,
Dan tahu sosok yang berdusta.
Akhirnya sebuah kamar akan menangis,
Ketika ada insan menutup mata selamanya.
Ia bersedih telah ditinggal penghuninya.
***
Memperingati Harlah Chairil Anwar, 26 Juli 1922.