Terpisah dari Sang Pencipta
***
Kandas tatkala belajar, dapat mengulang dan mengejar
Gagal dalam karier, bukan ketetapan suatu takdir
Jika asa melayang, akan rebah juga bagai layang-layang
Bertepuk sebelah tangan, ada saatnya jari-jemari bergandengan
Bergumul dalam duka, ada masa untuk bersuka cita
Ada waktu menebar keringat, suatu waktu mengumpulkan berkat
Kuatlah selagi  memeras air mata, esok akan menampung gempita
Andai  impian terkubur, telah tersedia banyak alunan menghibur
Sekiranya harus kehilangan pekerjaan, bukan pembenaran berpangku tangan
Jika harapan menghilang, tak berarti hidup terhalang
Andai buah hati memberi sungkawa, ada hikmah untuk semakin takwa
Bahkan ketika nikah harus terhenti, kita berserah membuang dengki
Dan manakala penderitaan sepanjang hayat, tak lebih seratus tahun jadi mayat
Derita menjadi tak berarti, dibandingkan Nirwana abadi
Kegagalan yang hakiki dan menjadi jelata, ketika terpisah selamanya dari Sang Pencipta
Serahkanlah  segenap detak jantung, pada Yang Agung
Menyelusuri rencana dan kehendak-Nya dan menerima pemberian apa adanya
Ditangan-Nya yang kuat aku tersungkur dan menjalani hidup penuh syukur
***
Selatan Jakarta, 03/07/2020
KB