Pada tahap ini, kebutuhan akan disiplin diri meningkat setiap tahun. Anak yang karena keberhasilannya melewati tahap-tahap sebelumnya, percaya, mandiri, dan penuh inisiatif, akan dengan cepat belajar menjadi rajin. Namun, anak yang tidak percaya akan meragukan masa depan dan akan merasa rendah diri.
5. Masa remaja
Tahap kelima, Belajar Identitas, terjadi selama masa remaja dari usia 13 atau 14. Kematangan mulai berkembang selama waktu ini; anak muda memperoleh kepastian diri sebagai lawan keraguan diri dan percobaan dengan peran konstruktif yang berbeda daripada mengadopsi identitas negatif, seperti kenakalan.
Remaja yang disesuaikan dengan baik benar-benar menantikan pencapaian, dan di masa remaja nanti, identitas seksual yang jelas terbentuk. Remaja mencari kepemimpinan (seseorang untuk menginspirasi dia), dan secara bertahap mengembangkan seperangkat cita-cita untuk hidup.
Child Development Institute (CDI) dengan tepat menunjukkan bahwa sangat sedikit pengetahuan yang tersedia tentang jenis lingkungan spesifik yang akan dihasilkan, misalnya, dalam sifat-sifat kepercayaan yang lebih berkembang dalam kepribadian seseorang.
Membantu anak melalui berbagai tahap perkembangan emosi dan kepribadian adalah tugas yang kompleks dan sulit. Mencari cara terbaik untuk menyelesaikan tugas ini menyumbang sebagian besar penelitian yang dilakukan di bidang perkembangan anak saat ini.
Psikolog terkenal Carl Rogers menekankan bagaimana pengalaman masa kanak-kanak memengaruhi perkembangan kepribadian. Banyak psikolog percaya bahwa ada periode kritis tertentu dalam perkembangan kepribadian periode ketika anak akan lebih peka terhadap faktor lingkungan tertentu.
Kebanyakan ahli percaya bahwa pengalaman seorang anak dalam keluarga adalah penting untuk perkembangan kepribadiannya, meskipun tidak persis seperti yang dijelaskan oleh tahap Erikson, tetapi dalam kesepakatan yang baik mengenai pentingnya kebutuhan seorang anak harus dipenuhi di lingkungan keluarga.
Faktor lingkungan penting lainnya adalah budaya. Para peneliti yang membandingkan kelompok budaya untuk tipe kepribadian tertentu telah menemukan beberapa perbedaan penting.
Sebagai contoh, orang-orang  Amerika memiliki budaya individualistis yang lebih menekankan kebutuhan dan pencapaian individu.
Sebaliknya, orang-orang Asia lebih di cirikan oleh budaya yang berpusat pada komunitas yang berfokus pada kepemilikan pada kelompok yang lebih besar, seperti keluarga, atau bangsa.