Komponen kedua kepribadian berasal dari pola adaptif yang terkait dengan lingkungan spesifik anak. Kebanyakan psikolog setuju bahwa kedua faktor ini - temperamen dan lingkungan - paling mempengaruhi perkembangan kepribadian seseorang.
Temperamen, dengan ketergantungannya pada faktor genetik, kadang-kadang disebut sebagai "alam," sedangkan faktor lingkungan disebut "pemeliharaan."
Sementara masih ada kontroversi mengenai faktor mana yang menempati peringkat lebih tinggi dalam mempengaruhi perkembangan kepribadian, semua ahli sepakat bahwa pengasuhan memainkan peran penting dalam perkembangan kepribadian anak.
Ketika orang tua memahami bagaimana anak-anak mereka merespons situasi tertentu, mereka dapat mengantisipasi masalah yang mungkin bermasalah bagi anak-anak mereka. Mereka dapat mempersiapkan anak untuk situasi atau dalam beberapa kasus mereka dapat menghindari situasi yang berpotensi sulit sama sekali.
Orang tua yang tahu bagaimana menyesuaikan pendekatan pengasuhan mereka dengan temperamen khusus anak mereka dapat memberikan panduan terbaik dan memastikan keberhasilan perkembangan kepribadian anak mereka.
3. Karakter
Akhirnya, komponen ketiga dari kepribadian adalah karakter - serangkaian pola emosi, kognitif, dan perilaku yang dipelajari dari pengalaman yang menentukan bagaimana seseorang berpikir, merasakan, dan berperilaku.
Karakter seseorang terus ber-evolusi sepanjang hidup, meskipun banyak tergantung pada sifat bawaan dan pengalaman awal. Karakter juga tergantung pada perkembangan moral seseorang.
Pada tahun 1956, psikiater Erik Erikson memberikan deskripsi mendalam tentang bagaimana kepribadian berkembang berdasarkan pengalamannya yang luas dalam psikoterapi dengan anak-anak dan remaja dari latar belakang kelas rendah, atas, dan menengah.
Menurut Erikson, proses sosialisasi individu terdiri dari delapan fase, masing-masing disertai dengan "krisis psikososial" yang harus diselesaikan jika orang ingin mengelola fase berikutnya dan selanjutnya dengan memuaskan.
Tahap-tahap tersebut secara signifikan memengaruhi perkembangan kepribadian, dengan lima di antaranya terjadi pada masa bayi, masa kanak-kanak, dan remaja.