Mohon tunggu...
Kris Banarto
Kris Banarto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati Bisnis dan Humaniora

Penulis buku: Transformasi HRD dalam Bisnis (Deepublish, 2021). Ketika Kita Harus Memilih (Gunung Sopai, 2022). Rahasia Sukses Bisnis Modern (Deepublish, 2022). Merajut Keabadian (Bintang Semesta Media, 2023). Website: www.ManajemenTerkini.com.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Jika Ingin Berhasil, Orangtua Harus Memandu Kepribadian Anak

16 Juni 2020   08:22 Diperbarui: 16 Januari 2021   09:19 848
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar oleh Daniel Park dari Pixabay

Komponen kedua kepribadian berasal dari pola adaptif yang terkait dengan lingkungan spesifik anak. Kebanyakan psikolog setuju bahwa kedua faktor ini - temperamen dan lingkungan - paling mempengaruhi perkembangan kepribadian seseorang.

Temperamen, dengan ketergantungannya pada faktor genetik, kadang-kadang disebut sebagai "alam," sedangkan faktor lingkungan disebut "pemeliharaan."

Sementara masih ada kontroversi mengenai faktor mana yang menempati peringkat lebih tinggi dalam mempengaruhi perkembangan kepribadian, semua ahli sepakat bahwa pengasuhan memainkan peran penting dalam perkembangan kepribadian anak.

Ketika orang tua memahami bagaimana anak-anak mereka merespons situasi tertentu, mereka dapat mengantisipasi masalah yang mungkin bermasalah bagi anak-anak mereka. Mereka dapat mempersiapkan anak untuk situasi atau dalam beberapa kasus mereka dapat menghindari situasi yang berpotensi sulit sama sekali.

Orang tua yang tahu bagaimana menyesuaikan pendekatan pengasuhan mereka dengan temperamen khusus anak mereka dapat memberikan panduan terbaik dan memastikan keberhasilan perkembangan kepribadian anak mereka.

3. Karakter

Akhirnya, komponen ketiga dari kepribadian adalah karakter - serangkaian pola emosi, kognitif, dan perilaku yang dipelajari dari pengalaman yang menentukan bagaimana seseorang berpikir, merasakan, dan berperilaku.

Karakter seseorang terus ber-evolusi sepanjang hidup, meskipun banyak tergantung pada sifat bawaan dan pengalaman awal. Karakter juga tergantung pada perkembangan moral seseorang.

Pada tahun 1956, psikiater Erik Erikson memberikan deskripsi mendalam tentang bagaimana kepribadian berkembang berdasarkan pengalamannya yang luas dalam psikoterapi dengan anak-anak dan remaja dari latar belakang kelas rendah, atas, dan menengah.

Menurut Erikson, proses sosialisasi individu terdiri dari delapan fase, masing-masing disertai dengan "krisis psikososial" yang harus diselesaikan jika orang ingin mengelola fase berikutnya dan selanjutnya dengan memuaskan.

Tahap-tahap tersebut secara signifikan memengaruhi perkembangan kepribadian, dengan lima di antaranya terjadi pada masa bayi, masa kanak-kanak, dan remaja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun