Mohon tunggu...
Kris Banarto
Kris Banarto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati Bisnis dan Humaniora

Penulis buku: Transformasi HRD dalam Bisnis (Deepublish, 2021). Ketika Kita Harus Memilih (Gunung Sopai, 2022). Rahasia Sukses Bisnis Modern (Deepublish, 2022). Merajut Keabadian (Bintang Semesta Media, 2023). Website: www.ManajemenTerkini.com.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Tubuh Terpenjara, Tetapi Tidak untuk Pikiran Anda

8 Mei 2020   10:26 Diperbarui: 15 Januari 2021   18:04 488
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1. Past (masa lalu)

Masa lalu merupakan sesuatu yang sudah terjadi dan itu terekam di memori otak kita, masa lalu yang buruk harus kita buang dalam memori otak kita, karena akan menjadi sampah yang tidak berguna. 

Sebaliknya masa lalu yang baik akan menjadi rujukan kita untuk melakukan kebaikan saat ini atau yang akan datang. Pengalaman mengambil keputusan juga dapat menjadi referensi untuk pengambilan keputusan berikutnya apalagi kalau masalahnya mirip atau bahkan sama.

2. Present (masa kini)

Apa yang ada dalam diri kita saat ini adalah hasil atas apa yang kita lakukan masa lalu, apa yang kita lakukan saat ini akan kita petik hasilnya mendatang. Saat ini begitu penting untuk menentukan arah hidup kita, dan itu ada dalam pikiran kita bagaimana mengelolanya dengan baik. 

Kita harus belajar dari pengalaman masa lalu, untuk tidak mengulang kesalahan tetapi kesalahan itu sebagai pijakan untuk mencapai keberhasilan. Dibutuhkan refleksi diri agar keputusan yang kita ambil tepat dan tidak bergeser dari tujuan hakiki hidup kita.

3. Future (masa depan)

Tujuan, cita-cita, gol, impian, pengharapan apa pun istilahnya akan menggerakkan semangat untuk melakukan sesuatu. Tetapi kalau kita tidak memiliki impian maka hidup berasa sepi dan tidak ada kekuatan yang mendorong tindakan kita. Kadang impian terbentuk dari passion atau panggilan hidup kita . Untuk itu kita harus tetapkan pengharapan yang mulia menjadi sesuatu yang berharga atas hidup kita.

"Bukankah kehidupan sendiri adalah bahagia dan sedih? Bahagia karena napas mengalir dan jantung berdetak, sedih karena pikiran diliputi bayang-bayang".-WS. Rendra

Karena semua diawali dengan pikiran sebelum kita bertindak, maka apa yang ada dalam pikiran kita akan menentukan tindakan kita. Pikiran yang baik menjadi tujuan utama sebelum kita melangkah. Maka dibutuhkan pengelolaan pikiran kita dengan :

1. Pikiran Positif (positive thinking)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun