"Pernah nggak, kamu bilang 'nggak ngerti-ngerti amat sih' ke HRD waktu ditanya soal skill?"
Atau setidaknya, jawab pertanyaan interview sambil nyengir dan nyeletuk, "Hah, susah banget sih pertanyaannya, kak?"
Tenang, kamu nggak sendiri. Banyak Gen Z yang jago banget bikin konten kece di TikTok, tweet lucu di X, atau bikin caption estetik di Instagram. Gaya komunikasinya luwes, ekspresif, bahkan sering kali out of the box. Tapi pas ketemu HRD? Langsung nge-freeze. Salah ngomong dikit, suasana jadi awkward.
Memang, Gen Z punya cara unik dalam menyampaikan pikiran---penuh slang, tone santai, dan kadang suka lempeng tapi lucu. Tapi... apakah gaya ini bisa tetap digunakan saat masuk ke dunia profesional, terutama dalam sesi interview kerja yang serba formal dan penuh ekspektasi?
Berikut bagian artikel untuk subjudul "Gaya Bicara Gen Z: Antara Gaul dan Nyeleneh" yang nyambung sama pembuka tadi:
Gaya Bicara Gen Z: Antara Gaul dan Nyeleneh
Satu hal yang bikin Gen Z gampang dikenali? Cara bicaranya. Mereka punya "bahasa sendiri" yang sering bikin generasi lain geleng-geleng kepala---penuh singkatan, selipan bahasa Inggris, dan tone yang super santai.
Coba dengerin aja obrolan sehari-hari mereka:
"Gaskeun, bestie!"
"Aku lowkey pengen resign deh, tapi vibes di kantor masih chill."
"Gua rasa sih gitu yah... valid banget sih menurutku."