Mohon tunggu...
Lucky Hermawan
Lucky Hermawan Mohon Tunggu... Penulis - Merupakan mahasiswa aktif IAIN Jember prodi Tadris Ilmu Pengetahuan Sosial

Jalani,nikmati dan syukuri

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Filsafat Pendidikan Idealisme

2 April 2020   14:02 Diperbarui: 2 April 2020   14:00 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

A. Pengertian Filsafat Pendidikan Idealisme

Idealisme  berarti suatu anggapan yang benar yang bisa dipahami, dan idealisme juga memberikan pemahaman yang mengajarkan bahwa hakikat dunia fisik hanya dapat dipahami dalam kebergantungan pada jiwa dan roh. 

Dan istilah ini diambil dari kata “idea” yang berarti sesuatu yang hadir dalam jiwa, dan juga pengetahuan dan kebenaran tertinggi adalah ide. Filsafat ini berasal Dari filsuf yunani yaitu plato pada tahun 427-347 SM. 

Dan idialisme ini digunakan sebagai nama untuk teori tentang ide-ide  arketip (archetypal ideas) dan untuk doktrin epistemologis Rane Descrates dan Jhon Locke yang menyatakan bahwa ide yang ada dalam doktrin tersebut berarti objek pemahaman manusia bersifat subjektif dan dimiliki secara pribadi. 

Dan filsafat ini sangat penting dalam dunia pendidikan karena meletakkan manusia atau peserta didik sebagai subjek memiliki pengetahuan umum maupun agama.

B. Filosofi tokoh-tokoh filsafar pendidikan idealisme

1. Plato, adalah tokoh pertama aliran idealisme. Ia beranggapan bahwa idea merupakan suatu yang objektif, adanya idea terlepas dari subjek yang berpikir.Idea tidak diciptkan oleh pemikiran indvidu, tetapi sebaliknya pemikiran itu tergantung pada idea-idea.

2. Elea, ia beranggapan bahwa yang ada itu satu tidak ada seluk beluk dan tidak berubah-ubah, apa yang tampak pada panca indra itu bukanlah yang sebenarnya, melainkan rupanya saja,  yang ada dalam kebenarannya tidak dapat diketahui dengan pengelihatan saja melaikan dengan pikiran yang memperhatikan.

3. Heagel, ia adalah filosof yang menggunkan dialektika sebagai metode berfilsafat. Dialektika sendiri adalah suatu cara untuk memperdamaikan pertentangan. 

Ia juga beranggapan bahwa yang mutlak adalah roh yang mengungkapkan diri di dalam alam, dengan maksud agar dapat sadar akan dirinya sendiri. Hakikat roh adalah ide atau pikiran.Dan ia juga beranggapan semuanya yang real bersifat rasional dan semuanya yang rasional bersifat real.

4. Imanuel Khant, ia beranggapan semua pengetahuan mulai dari pengalaman, namun tidak berarti semua dari pengalaman. Objek luar ditangkap oleh indera, tetapi rasio mengorganisasikan bahan-bahan yang diperoleh dari pengalaman tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun