Pengaruh Infra Red (IR)Â pada Penderita Lesi Nervus Radialis
Perkembangan IPTEK pada jaman ini sangat berpengaruh pada kemajuan industry, selain itu angka kecelakaan dan kelainan fisik pun juga meningkat. Salah satu contoh kelainan fisik tersebut adalah Lesi Nervus Radialis. Lesi Nervus Radialis adalah suatu kelainan fungsional dan structural pada nervus radialis, kelainan dimana dihubungkan dengan adanya bukti klinis, elektrografis, dan morfologis yang menunjukan terkenanya saraf tersebut atau jaringan penunjangnya.
Fisioterapi memiliki beberapa teknologi intervensi yang dapat membantu pasien penderita Lesi Nervus Radialis tersebut. Salah satu dari intervensi fisioterapi adalah teknologi Infra red (IR).
Infra red (IR) adalah teknologi intervensi fisioterapi dengan pancaran gelombang elektromagnetik dengan panjang gelombang 7.700 hingga 4 juta amstrong. Pemakaian Infra Red (IR) sangat berpengaruh bagi tubuh, beberapa manfaat dari Infra Red (IR) adalah:
- Efek fisiologis
- Meningkatkan proses metabolisme
- Vasodilatasi pembuluh darah
- Pigmentasi
- Pengaruh terhadap urat saraf sensorik
- Pengaruh terhadap jaringan otot
- Menaikan temperature tubuh
- Mengaktifkan kerja kelenjar keringat
2. Efek terapeutik
- Mengurangi rasa nyeri
- Relaksasi otot
- Meningkatkan supply darah
- Menghilangkan sisa metabolisme
- Contoh kasus penderita Lesi Nervus Radialis dan efek IR pada tubuh
Pasien bernama Ny.I yang berusia 38 tahun menderita Lesi Nervus Radialis dekstra adalah adanya nyeri gerak wrist dekstra. Nyeri pada otot fleksor dan ekstensor wrist. Terjadi juga gangguan sensoris pada punggung tangan kanan dalam menerima respon panas-dingin, halus-kasar, tajam-tumpul. Kemudian terjadi penurunan kekuatan otot fleksor dan ekstensor wrist dekstra. Dari permasalahan tersebut, maka therapist melakukan terapi kepada Ny.I selama 6 kali. Salah satu terapi yang dilakukan adalah dengan menggunakanInfra Red (IR).
Pengaruh Infra Red (IR) pada kasus Lesi Nervus Radialis dekstra adalah dapat mengurangi nyeri. Karena terjadinya peningkatan suhu atau temperature jaringan disebabkan dari radiasiIRtersebut. Menurut Hukum Varit Hoff menyatakan bahwa perubahan kimia dapat dipercepat oleh panas. Dengan demikian, pemanasan jaringan akan mempercepat proses metabolisme. Supply O2 dan sari-sari makanan akan meningkat dan cepat terpenuhi sehingga dengan pemanasan akan mengaktifkan glandula gudoifera (kelenjar keringat) di daerah yang diberikan penyinaran. Aktifnya kelenjar keringat akan meningkatkan pembuangan sisa-sisa hasil metabolisme melalui keringat, ototmatis nyeri juga dapat berkurang.