Mohon tunggu...
Kreshna BiandraPrabu
Kreshna BiandraPrabu Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah Calon Maba di Sekolah Vokasi IPB jurusan Teknologi dan Manajemen Ternak.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Vaksinasi pada Masa Pandemi

31 Juli 2021   15:45 Diperbarui: 31 Juli 2021   19:17 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Vaksin adalah antigen yang berupa mikroorganisme yang dilemahkan dan diberikan zat lainnya yang bila diberikan kepada seseorang dapat membuat kekebalan spesifik terhadap penyakit tertentu. Vaksinasi atau imunisasi adalah pemberian vaksin kepada seseorang untuk mencegah dan menimbulkan kekebalan terhadap suatu penyakit tertentu

Pada masa pandemi Covid-19 seperti sekarang, tentu susah untuk kita untuk melakukan aktivitas apapun dikarenakan takut akan terinfeksi virus tersebut. Oleh karena itu kita harus mengikut protokol kesehatan dalam melakukan aktivitas sehari hari kita dan meminimalisir kontak dengan orang lain.

Namun mengikuti protokol kesehatan saja belum cukup, kita juga harus mencari cara agar bisa memutuskan rantai penularan virus Covid-19 salah satu cara tersebut adalah dengan vaksinasi. Pemerintah Indonesia telah mengadakan vaksinasi sejak januari 2021. Rencana vaksinasi pemerintah dibagi menjadi empat tahap dengan mempertimbangkan tiga hal yaitu ketersediaan vaksin, waktu kedatangan vaksin, dan keamanan vaksin. Tahap pertama dimulai dari januari-april 2021. Sasaran vaksinasi tahap pertama ini adalah tenaga kesehatan, asisten tenaga kesehatan, dan serta mahasiswa yang sedang menjalani pendidikan kedokteran. Lalu tahap kedua masih dalam periode Januari-April 2021 yang di sasarkan untuk petugas pelayanan public seperti TNI, polri, aparat hukum, dan petugas pelayan publik seperti petugas di perbankan, bandara, stasiun, terminal, pelabuhan, dan petugas lainnya yang memberikan pelayan kepada masyarakat. Pada tahap kedua ini juga kelompok lanjut usia di atas 60 tahun akan mendapatkan vaksin juga.

Pada tahap ketiga yang dilaksanakan pada April 2021-Maret 2022. Sasaran pada tahap ini adalah masyarakat dengan resiko penularan tinggi. Lalu tahap empat yang masih sama periodenya dengan tahap tiga dengan sasaran vaksinasi yaitu masyarakat lainnya dan pelaku ekonomi lainnya.

Tujuan utama vaksinasi Covid-19 adalah untuk mencegah terkena atau gejala Covid-19 yang berat. Dijelasakan di laman resmi Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Kementerian Kesehatan (Kemkes) RI bahwa vaksinasi Covid-19 tidak membuat kita 100 persen kebal terhadap Covid-19 tetapi mengurangi dampak yang ditimbulkan jika kita tertular Covid-19. Ada juga tujuan lainnya yaitu membuat Herd immunity atau kekebalan kelompok.

Herd immunity atau kekebalan kelompok adalah situasi dimana sebagian besar masyarakat kebal terhadap suatu penyakit tertentu sehingga menimbulkan efek tidak langsung yaitu terlindunginya masyarakat yang rentan dan belum di vaksinasi. Beberapa ahli percaya bahwa untuk menciptakan Herd immunity atau kekebalan kelompok dibutuhkan minimal 70 persen dari total populasi untuk divaksin.

Sekarang sudah ada beberapa vaksin di Indonesia diantarnya yaitu Sinovac, AstraZeneca dan Sinopharm. Sinovac yaitu vaksin produksi perusahaan bioteknologi asal China menggunakan metode Inactivated virus atau virus utuh yang sudah dimatikan dan menunjukkan efikasi vaksin sebesar 65,3 persen berdasarkan uji klinis fase 3 di Indonesia

Lalu ada vaksin AstraZeneca, yaitu vaksin yang dikembangkan perusahaan vaksin dari Inggris dan ilmuwan dari Universitas Oxford. Vaksin ini memiliki efikasi sebesar 64 persen pada suntikan pertama dan 70 persen pada suntikan kedua. Vaksin AstraZeneca ini memiliki beberapa efek samping dari yang ringan seperti nyeri dan gatal atau memar pada bekas suntikan hingga efek samping yang sedang seperti demam, mual, dan lain sebagainya.

Terakhir yaitu vaksin Sinopharm. Vaksin ini dikembangkan oleh Beijing BioInstitute Biological Product menggunakan metode yang sama yaitu metode inactivated virus atau virus dimatikan. Vaksin ini memiliki efikasi sebesar 78 persen berdasarkan hasil uji klinik di Uni Emirat Arab. Vaksin ini juga memiliki beberapa efek samping seperti sakip kepala, diara, dan sebagainya.

Dari vaksin-vaksin tersebut perlu diingat bahwa mereka tidak sepenuhnya melindungi dari Covid-19 tetapi hanya mencegah atau mengurangi gejala jika terpapar Covid-19. Oleh karena itu walaupun sudah di vaksin, kita harus tetap mengikuti protokol kesehatan dan tetap meminimalisir kontak dengan orang lain.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun