Merebaknya beberapa serangan kepada para pemuka agama belakangan ini mendatangkan respon dari berbagai pihak. Tak terkecuali dari mereka yang ingin mencari panggung politik.
Kondisi yang penuh kekerasan itu pun tak pelak juga dimanfaatkan oleh untuk kepentingan politiknya.
Akhir-akhir ini beredar gambar meme yang berisi curhatan kepada Mantan Panglima TNI, Jenderal Gatot Nurmantyo.
Curhatan itu berisi bahwa selama GN menjabat kondisi ulama dan umat Islam aman. Namun pasca dirinya lengser, kondisi keamanan menjadi berubah. Serangan yang berujung pada kekerasan banyak dilakukan kepada para ulama.
Hal itu diduga karena umat Islam dianggap sebagai benteng pertahanan terakhir Indonesia. Untuk itu, ulama dan umat Islam mulai dilemahkan.
Atas beredarnya meme tersebut kita bisa baca dalam dua hal, yaitu secara substansi pesannya dan motif politiknya.
Secara substansi, curhatan itu terlihat sangat provokatif dengan tendensi untuk memecah belah masyarakat. Secara tersirat, pesan yang ingin disampaikan dari gambar meme itu bahwa seolah-olah pemerintah saat ini berusaha melemahkan umat Islam.
Tentu saja, itu merupakan pesan yang penuh fitnah dan kabar hoax belaka. Pesan itu bisa berpotensi mengadudomba pemerintah dan umat Islam.
Kemudian, secara politik, munculnya curhat kepada GN itu dapat dibaca sebagai manuver politik yang dilakukan oleh kelompok tertentu untuk mendukung GN dalam Pilpres mendatang.
Dengan curhatan tersebut, seakan-akan GN adalah 'Bapak Pelindung' bagi umat Islam. Tujuan dari pesan itu agar dirinya dianggap cocok menjadi pemimpin Indonesia.
Padahal, adanya dinamika keamanan tersebut tak ada kaitannya sama sekali dengan GN. Ia bukanlah orang yang memiliki kewenangan apapun atas kondisi saat ini.