Mohon tunggu...
Kres Dahana
Kres Dahana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Magister Penyuluhan Pertanian Universitas Jenderal Soedirman

Membaca lalu menulis... Menulis lalu membaca...

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Lelah

23 November 2021   09:04 Diperbarui: 23 November 2021   09:07 324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi/unsplash.com

Lelahku menjerit malam ini
Dia yang sepanjang hari berjaga
Sudah merindukan mimpi yang indah rupanya
Tetapi tangan dan mata ini masih meminta
Ada perjuangan yang harus diselesaikan

Aku tertunduk di balik sepi
Terduduk dalam detak yang semakin sunyi
Dan denting semakin melemah
Melelah.  Meredup.  Menghilang

Seketika masa menjadi saling terdiam
Maka tibalah pada jalan untuk mengukur
Berapa dalam pemahaman kita
Terhadap hakekat keterpaksaan ini

Lelahku semakin menjerit
Dan aku masih mencari waktuku
Yang hilang di sela-sela keangkuhan

Kebumen, 23 November 2021
00.02

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun