Mohon tunggu...
kristanto budiprabowo
kristanto budiprabowo Mohon Tunggu... Human Resources - Hidup berbasis nilai

Appreciator - Pendeta - Motivator

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kelas Pemikiran Gus Dur - Malang (Refleksi Fasilitator)

11 Oktober 2015   15:19 Diperbarui: 11 Oktober 2015   15:28 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Keberhasilan kelas ditentukan oleh kepiawaian semuanya untuk terlibat aktif berpikir, bergumul. dan menginternalisasi karya kehidupan Gus Dur untuk dijadikan kesempatan indah mendewasakan diri, berpikir, bersikap, dan berkarya dalam bidang apapun di tengah-tengah masyarakat. 

Kelas dijauhkan dari peluang indogtrinasi apalagi pemaksaan pemujaan terhadap tokoh. Dengan begitu peserta dapat dengan mudah melihat bahwa pribadi hidup Gus Dur berproses dalam konteks sosial politis yang konkret, sama persis bagaimana seharusnya tiap peserta membangun pola pikir dan hidupnya untuk selalu relevan dan kontekstual.

Model kelas dengan cara memanusiakan semua orang yang berada dalam kelas seperti itu, meminjam istilah pendidikan orang dewasa, atau pendidikan yang membebaskan, mengutamakan partisipasi dengan prinsip melihat apa yang ada, apa yang bisa dilakukan, dan kemudian fokus pada perubahan apa yang paling mungkin terjadi.

Ada permainan dengan menggambar, corat-coret, diskusi kelompok, presentasi terbuka dengan apresiasi bersama, renungan singkat untuk membuka hati pada kesadaran penghayatan dan cara pikir baru, konsultasi personal, dan segala bentuk aktifitas interaktif antar pribadi dijalani sepenuhnya dalam satu semangat mengembangkan diri dan berbagi.

Memaknai Nilai-Nilai

Nilai-nilai atau values atau principles adalah konsep pemaknaan keutamaan hidup yang paling mendasar dimiliki oleh tiap pribadi. Nilai-nilai mendasari pilihan etis, cara pandang dunia, dan bahkan cara pikir, bertindak, dan mengidealkan impian masa depan. Nilai-nilai membentuk kepribadian, bahkan menentukan cita rasa - gaya hidup seseorang dalam situasi hidup apapun yang dijalaninya. Begitulah pentingnya bagi tiap orang untuk menyadari nilai-nilai utama dirinya agar dapat berinteraksi dengan dunia secara dialogis dan transformatif.

Sebelum menjadi idiologi yang sarat dengan muatan politisasi, Pancasila sesungguhnya memiliki dasar nilai-nilai yang merangkum kesejatian hidup berbangsa. Begitulah nilai-nilai utama Gusdurian selalu ditekankan untuk tidak dijadikan alat memasuki ranah politik praktis. Nilai-nilai utama Gus Dur, akan tetap menjadi nilai-nilai milik bersama, milik siapa saja anak bangsa Indonesia tanpa terkecuali, untuk dikhabarkan kepada dunia.

Terlebih, nilai-nilai itu sudah sungguh sangat praktis dilekatkan pada pribadi anak bangsa ini menghadapi perubahan jaman. Segala usaha politisasi terhadapnya hanya akan melemahkan nilai-nilai itu sendiri, karena nilai-nilai melampaui segala kepentingan. Jangankan kepentingan politik dan ekonomi, kepentingan kelompok apapun dilampauinya.

Berdasarkan pemahaman terhadap nilai-nilai utama seperti itulah perjumpaan, diskusi, gerakan bersama daripada tiap-tiap orang menjadi penanda eksistensi Gusdurian dimanapun, kapanpun, dan dalam situasi apapun. Demikianlah seluruh proses Kelas Pemikiran Gus Dur dilaksanakan dan akan terus dilaksanakan dimanapun dalam semangat, cita rasa, dan tujuan yang sama. Yaitu terciptanya dunia yang diliputi dengan perdamaian.

Penutup

Sebagai orang yang dipercaya menjadi fasilitator seluruh acara ini, saya menemukan banyak pelajaran berharga. Selain seperti yang sudah saya sebutkan di atas, beberapa kesadaran baru dalam diri saya terbangun.

Pertama, sebuah proses belajar, apapun peran kita (fasilitator, MC, peserta, pendengar, moderator, guru, nara sumber, pencatat proses, panitia, apapun perannya) adalah ruang paling berharga dan penting yang dapat kita gunakan untuk memperoleh pengetahuan dan ilmu baru. Metode, proses, dan bentuk partisipasi yang dibangun bersama-sama dapat memaksimalkan dampak dan memberi ruang terbuka untuk direfleksikan lebih jauh, termasuk diperbaiki dan ditingkatkan kualitasnya.

Kedua, Kelas Pemikiran Gus Dur menginspirasi tiap orang tidak hanya menghargai dan menghormati karya penting seseorang. Namun terlebih dari itu adalah gelombang baru menyuarakan agar bangsa ini terus berani memperkokoh pondasi nilai-nilai utamanya dan mengkontekstualisasikannya dalam dinamika perubahan jaman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun