Mohon tunggu...
Kampung Nelayan Menyapa
Kampung Nelayan Menyapa Mohon Tunggu... Mahasiswa - UIN Walisongo Semarang

KELOMPOK 86 - KKN MIT 14 UIN WALISONGO SEMARANG --- Official Account KKN MIT 14 Kelompok 86 🎓 UIN Walisongo Semarang 📆 22 Juni - 4 Agustus 2022 📍 Kp. Nelayan 🌊, Jakarta Utara

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mahasiswa UIN Walisongo Ikut dalam Proses Panen Kerang Hijau di Kampung Nelayan

9 Agustus 2022   22:11 Diperbarui: 9 Agustus 2022   22:21 252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cilincing, Jakarta Utara - Kerang hijau (Perna viridis) atau dikenal sebagai "green mussels" adalah jenis yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Tersebar luas di perairan Indonesia dan ditemukan melimpah pada perairan pesisir, daerah mangrove dan muara sungai. Di Indonesia jenis ini ditemukan melimpah pada bulan Maret hingga Juli pada areal pasang surut dan subtidal, hidup bergerombol dan menempel kuat dengan menggunakan benang byssusnya pada bendabenda keras seperti kayu, bambu, batu ataupun substrat yang keras.

Sebagai salah satu komoditas yang memiliki nilai ekonomi tinggi, pada wilayah Kampung Nelayan, Cilincing, Jakarta Utara. Budidaya kerang hijau umumnya dilakukan dengan menggunakan bambu tancap yang disusun dalam jumlah tertentu yang digunakan sebagai tempat menempel kerang hijau hingga mecapai usia panen. Tipe budidaya dengan sistem bambu tancap ini memiliki kelebihan berupa murah dan mudah dilakukan namun memiliki kekurangan berupa struktur bangunan yang tidak kokoh, mudah lapuk, serta rawan kerusakan ketika memasuki musim barat dengan kondisi gelombang dan angin yang besar

Pada saat proses perjalanan menuju tambak, kami bertannya teknis persiapan untuk panen kerang hijau, Bapak Kak Icha mengatakan "Biasannya itu ketika panen, saya mulai jam 8 pagi - 11 siang, tergantung cuaca dan ketinggian ombak juga, terus kita juga harus pake sepatu, sarung tangan dan kacamata"

dokpri
dokpri

dokpri
dokpri

Salah satu teman kami yang bernama Abdur Rofi mengungkapkan perasaannya setelah mencoba mengikuti proses panen kerang "Ternyata memanen serta budidaya kerang hijau tidak mudah, karena selain keahlian berenang, kita harus memiliki ketahanan dan kekuatan fisik yang mumpuni"

Begitu pula Koordinator Kelompok 86 KKN MIT - 14, Faris Nur Rahman mengatakan "Kita harus pake perlengkapan yang lengkap, soalnya kalo nggak hati - hati, bisa luka lecet, soalnya kulit kerangnnya cukup tajem"

"Jujur ini pertamakalinya aku ikut panen kerang hijau, dan ternyata emang nggak semudah yang aku kira" tutur Shella Octaria

Warga Kampung Nelayan harap budidaya kerang ini dapet perhatian dari pemerintah daerah maupun pemerintah pusat, karena hal ini merupakan salah satu bentuk kemandirian masyarakat, untuk memenuhi kebutuhan protein, kemandirian budidaya, karena tidak tergantung dari pakan dan sekaligus mendukung usaha budidaya yang berkelanjutan

Reporter: KOMINFO KKN MIT-DR 14 UIN WS KELOMPOK 86

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun