Mohon tunggu...
Koteka Kompasiana
Koteka Kompasiana Mohon Tunggu... Administrasi - Komunitas Traveler Kompasiana

KOTeKA (Komunitas Traveler Kompasiana) Selalu dibawa kemana saja dan tiada gantinya. | Koteka adalah komunitas yang didesain untuk membebaskan jiwa-jiwa merdeka. | Anda bebas menuliskan apapun yang berkaitan dengan serba-serbi traveling. | Terbentuk: 20 April 2015, Founder: Pepih Nugraha, Co-founder: Wardah Fajri, Nanang Diyanto, Dhave Danang, Olive Bendon, Gana Stegmann, Arif Lukman Hakim, Isjet, Ella | Segeralah join FB @KOTeka (Komunitas Traveler Kompasiana) Twitter@kotekasiana, Instagram @kotekasiana dan like fanspage-nya. Senang jika menulis di Kompasiana, memberi tag Koteka dan Kotekasiana di tiap tulisan anda! E-mail: Kotekakompasiana@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Tantangan dan Potensi "Sport Tourism" di DSP Mandalika

7 Desember 2021   11:28 Diperbarui: 7 Desember 2021   16:04 3271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bukit Merese, salah satu Sunset spot di DSP Mandalika Lombok. Dokpri

Mandalika, Lombok. Sekitar dua pekan usai event internasional, World Superbike (WSBK), DSP Mandalika kembali diramaikan event besar. Kali ini, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (KEMENPAREKRAF/BAPAREKRAF) Republik Indonesia bekerja sama dengan Harian Kompas menyelenggarakan Konferensi Internasional Mandalika, "Infinity Experiences of Nature and Sport Tourism". 

Konferensi yang berlangsung di Raja Hotel Kuta, Mandalika Lombok, dengan pembatasan maksimal 100 tamu undangan ini mendiskusikan potensi besar kawasan Mandalika sebagai Destinasi Super Prioritas. Mengusung konsep hibrida, konferensi juga ditayangkan melalui Zoom yang dihadiri ratusan peserta online.

Rabu (01/12/2021), konferensi dimulai tepat pukul 09.00 pagi waktu setempat dan dilaksanakan dengan protokol kesehatan ketat. Seluruh peserta diwajibkan melakukan tes antigen, penempatan kursi yang berjarak di ruangan, serta mengenakan masker selama acara berlangsung.

Peserta offline yang hadir merepresentasikan para tokoh masyarakat, pejabat Dinas Pariwisata provinsi dan kab/kota, Dinas Koperasi dan UKM provinsi dan kab/kota, Asosiasi Usaha Pariwisata (ASITA, PHRI, GIPI, dll), pelaku wisata, budayawan, seniman, LSM, komunitas gerakan akar rumput pemberdayaan masyarakat, akademisi, mahasiswa, dan media massa.

Peserta yang hadir online berasal dari seluruh dunia dan sudah melakukan proses pendaftaran online sesuai persyaratan yang ditentukan.

Rangkaian acara dibuka dengan satu adat khas Suku Sasak yang tepatnya berada di Mandalika, yakni Nede Rahayu (Doa Selamat dalam Bahasa Sasak) oleh Bape Budiman dan Kyai Anom Lalu Jaswadi.
Ada pula tarian pembuka, Tari Galang Bulan dari Sanggar Tari Dewi di Lombok. Sementara, welcoming speech disampaikan oleh Sekretaris Daerah Provinsi NTB, Drs. H. L. Gita Aryadi, M.Sc., mewakili Gubernur NTB.

"Apapun bentuk kegiatan yang dilaksanakan di Mandalika khususnya, atau Lombok Sumbawa secara umum, tentu untuk kebangkitan pariwisata Lombok Sumbawa sendiri. Juga selalu sejalan dengan program-program pemerintah yang mengoptimalkan promosi keindahan Wonderful Indonesia," demikian tegasnya di akhir sambutan tertulis yang disampaikan offline. 

Pembukaan oleh para undangan VIP ditandai dengan pemukulan Gendang Beleq. Dokpri
Pembukaan oleh para undangan VIP ditandai dengan pemukulan Gendang Beleq. Dokpri

Dilanjutkan dengan sambutan kedua yang disampaikan Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan,  Rizki Handayani. Berikutnya, pembukaan formal konferensi dan pidato kunci dari Menparekraf RI, Dr. H. Sandiaga Uno, B.B.A., M.B.A., sekaligus membuka secara resmi rangkaian konferensi selama sehari penuh ini.

Siapkah Kawasan Wisata Olahraga Mandalika?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun