Mohon tunggu...
Koteka Kompasiana
Koteka Kompasiana Mohon Tunggu... Administrasi - Komunitas Traveler Kompasiana

KOTeKA (Komunitas Traveler Kompasiana) Selalu dibawa kemana saja dan tiada gantinya. | Koteka adalah komunitas yang didesain untuk membebaskan jiwa-jiwa merdeka. | Anda bebas menuliskan apapun yang berkaitan dengan serba-serbi traveling. | Terbentuk: 20 April 2015, Founder: Pepih Nugraha, Co-founder: Wardah Fajri, Nanang Diyanto, Dhave Danang, Olive Bendon, Gana Stegmann, Arif Lukman Hakim, Isjet, Ella | Segeralah join FB @KOTeka (Komunitas Traveler Kompasiana) Twitter@kotekasiana, Instagram @kotekasiana dan like fanspage-nya. Senang jika menulis di Kompasiana, memberi tag Koteka dan Kotekasiana di tiap tulisan anda! E-mail: Kotekakompasiana@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Event Komunitas Online Artikel Utama

Ayo, Simak Situasi Pandemi di Australia dan Sekilas Canberra!

22 Oktober 2021   04:00 Diperbarui: 23 November 2021   00:15 651
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kerjasama Koteka dengan KBRI Canberra Sabtu ini (Dokumentasi Koteka)

Hi, everyone. Apa kabar?

Masih sehat dan bahagia, bukan.

Sabtu lalu, Komunitas Traveler Kompasiana sudah menghadirkan seri “Wonderful Indonesia: Batik Ur Eleonora, Hungary.”

Eleonora Ur, pemilik galeri batik di Szentendre, Hongaria menyenangi musik dan seni sejak masa kecil. Jatuh cinta pada seni keramik saat berumur 6 tahun saat duduk di bangku SD. Lalu pada umur 10 tahun, ia memulai membatik. Yakni pada tahun 1981. Karena jatuh cinta pada batik, ia belajar caranya dimulai dari tahun 1999 di Thailand. 

Selanjutnya, pada tahun 2008, ia berkunjung ke Indonesia untuk belajar membatik gaya tradisional pada I Nyoman Suradnya. Kemudian, ia mencari ilmu ke Meksiko pada tahun 2010 untuk belajar simbol Maya di the house of Victor Javier Rivas Palomo. Ia ulangi kedatangannya 4 tahun kemudian. Tahun 2012, ia pergi ke Srilangka, melihat pabrik batik.

Ia mengaku, batik Indonesia menjadi pengaruh besar terhadap karya-karyanya. Pada tahun 2013, ia belajar pada pembatik I Gusti Sujana.

Sudah banyak belajar, sudah menghasilkan karya, maka membuatnya ingin membuat pameran sejak 2009 di beberapa negara seperti Amerika, UEA, Prancis, Italia, dan Hongaria. Salah satu yang heboh adalah saat ia mengikuti The Art Shopping di Carrousel du Louvre di Paris.

Untuk mengembangkan kariernya, ia menurunkan ilmu membatik pada sang anak perempuan dan anak-anak Hongaria yang berminat untuk belajar secara reguler.

Dalam talkshow tersebut, ditampilkan Instagram Eleonora atau bisa dipanggil Nana. Feed yang menggambarkan konsentrasi membatik begitu menggugah. Memang gaya mbatik Nana termasuk modern, bukan klasik seperti parang klitik atau mega mendung. 

Namun, Koteka melihat semangat Nana belajar membatik ke sana – ke mari, membuka galeri, mengikuti pameran dan menularkan ilmunya tidak hanya pada orang dewasa yang ingin bisa membatik tetapi juga pada anak-anak adalah hal yang luar biasa dan patut kita harga. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Event Komunitas Online Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun