Mohon tunggu...
Koteka Kompasiana
Koteka Kompasiana Mohon Tunggu... Administrasi - Komunitas Traveler Kompasiana

KOTeKA (Komunitas Traveler Kompasiana) Selalu dibawa kemana saja dan tiada gantinya. | Koteka adalah komunitas yang didesain untuk membebaskan jiwa-jiwa merdeka. | Anda bebas menuliskan apapun yang berkaitan dengan serba-serbi traveling. | Terbentuk: 20 April 2015, Founder: Pepih Nugraha, Co-founder: Wardah Fajri, Nanang Diyanto, Dhave Danang, Olive Bendon, Gana Stegmann, Arif Lukman Hakim, Isjet, Ella | Segeralah join FB @KOTeka (Komunitas Traveler Kompasiana) Twitter@kotekasiana, Instagram @kotekasiana dan like fanspage-nya. Senang jika menulis di Kompasiana, memberi tag Koteka dan Kotekasiana di tiap tulisan anda! E-mail: Kotekakompasiana@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Event Komunitas Online Artikel Utama

Simak "Sekilas Bonn & Menjadi Jurnalis di Luar Negeri" bersama Koteka Sabtu Ini

14 September 2021   07:00 Diperbarui: 14 September 2021   12:05 358
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mau tahu rahasia jadi jurnalis di luar negeri? Gabung Kotekatalk, yuk! (Dokumentasi Koteka)

Hi, everyone.

Apa kabar? Sehat dan bahagia?

Sabtu lalu, Komunitas Traveler Kompasiana sudah mengajak kalian jalan-jalan virtual ke Swedia, tempat di mana nama Celcius berasal dan dipakai sebagai penanda temperatur, serta tempat asal IKEA dan ABBA.

Isabela Nielsen bercerita tentang situasi pandemi di sana dan wisata di Stockholm dan Goeteborg.

Yang menarik dari apa yang dipaparkan mbak Bel adalah kesan "Menyelamatkan nyawa atau menyelamatkan ekonomi?" Mengingat di Swedia yang berpenduduk 10,3 juta jiwa, peraturan tidak seketat di Jerman. Jadi tidak ada lock down. Artinya, kegiatan ekonomi masih tetap berlangsung dan jumlah penderita juga banyak lantaran 4-7 kali lipat dibanding negara tetangga di Eropa. 

Konon, kata si Bel, supaya kalau semua sudah terkena, bisa imun, jadi sekalian saja.

Oh, ya. Wisata Stockholm seperti kota tua, Gamla stan. Sergels Torg dan istana Raja menjadi rekomendasi Bel. Jika ingin ke kota kedua terbesar di Swedia, Goeteborg, ada juga tempat-tempat bagus yang bisa dikunjungi, seperti cafe yang menjual kue rasa kayu manis yang segede gaban dan patung Poseidon.

Baiklah, dari Swedia, kami akan ajak kalian ke Jerman. Kali ini ke kota Bonn. Kota yang dulu pernah menjadi ibu kota Jerman ini, adalah tempat penting di mana salah satu media internasional seperti Deutsche Welle bermarkas. 

Bonn juga sangat terkenal dengan bangunan kunonya dan sebuah jalan yang kanan-kirinya dipagari pohon dengan bunga warna merah jambu, seperti sakura di Jepang pada musim semi. 

Adalah Hendra Pasuhuk, putra Indonesia yang lahir di Bandung tahun 1961. Ia melanjutkan studi di Jurusan Sosiologi dan Ekonomi di Cologne, Jerman. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Event Komunitas Online Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun