Mohon tunggu...
Koteka Kompasiana
Koteka Kompasiana Mohon Tunggu... Administrasi - Komunitas Traveler Kompasiana

KOTeKA (Komunitas Traveler Kompasiana) Selalu dibawa kemana saja dan tiada gantinya. | Koteka adalah komunitas yang didesain untuk membebaskan jiwa-jiwa merdeka. | Anda bebas menuliskan apapun yang berkaitan dengan serba-serbi traveling. | Terbentuk: 20 April 2015, Founder: Pepih Nugraha, Co-founder: Wardah Fajri, Nanang Diyanto, Dhave Danang, Olive Bendon, Gana Stegmann, Arif Lukman Hakim, Isjet, Ella | Segeralah join FB @KOTeka (Komunitas Traveler Kompasiana) Twitter@kotekasiana, Instagram @kotekasiana dan like fanspage-nya. Senang jika menulis di Kompasiana, memberi tag Koteka dan Kotekasiana di tiap tulisan anda! E-mail: Kotekakompasiana@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Event Komunitas Online Artikel Utama

Ikut Koteka Piknik Virtual ke Filipina, Yuk!

27 Juli 2021   07:00 Diperbarui: 27 Juli 2021   20:47 494
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sabtu ini kita ke Filipina (Dok.Koteka)

Di Rumania sendiri ada sebuah vila yang disebut sebagai puri para vampir, yakni di Transylvania.

Dan masih banyak kisah menarik dari Bulgaria. Yang ketinggalan nanti tinggal cek di akun youtube Komunitas Traveler Kompasiana, ya? 

Sabtu ini, Koteka tak jenuh mengajak kalian untuk jalan-jalan ke luar negeri dalam satu jari lewat zoom. 

Yup, Mary Joy Calimbos (PNS di kota Pagadian) dan Rommel Ignacio (fotografer di Manila) akan bercerita banyak tentang negara tempat mereka dilahirkan. 

Tema yang diambil adalah "The Philippines: For God, the people, nature and the land" (Filipina: Untuk Tuhan, Rakyat, Alam dan Negara).

Negara tetangga kita ini menarik karena pernah menjadi jajahan Amerika dan generasinya menggunakan bahasa Inggris secara fasih. 

Lebih dari itu, pendidikan wajibnya sampai 13 tahun bukan hanya 9 tahun seperti Indonesia. Tenaga kerja mereka juga tersebar di seluruh penjuru dunia. Apa ya, rahasianya?

Filipina juga memiliki tarian tradisional Tinikling, tari bambu yang mirip dengan tari bambu di tanah air. Sedangkan kuliner yang menarik adalah halo-halo, ini bukan makanan selamat datang tapi snack pencuci mulut di musim panas yang mengandung nangka, kelapa, kacang, keladi, custard, santan kelapa, dan perahan es bersama es krim di atasnya. Wah, ngiler.

Walaupun Indonesia dan Filipina itu masih serumpun (bangsa Malay) sehingga ada beberapa kata yang mirip seperti sapatos (sepatu), Sabado (Sabtu), puti (putih), lima (lima), ako (aku), salamat (terima kasih) dan masih banyak lagi tetapi Kotekatalk kali ini akan menggunakan bahasa pengantar bahasa Inggris dengan terjemahan seperlunya. Ini bagus juga buat kalian yang ingin mengasah kemampuan bahasa internasional ini. Semangat!

Untuk itu kami undang kalian semua pada:

  • Hari/Tanggal: Sabtu/31 Juli 2021
  • Pukul: 16.00 WIB (Jakarta), 17.00 (Manila), 11.00 (Berlin)
  • Tempat: zoom meeting
  • Pendaftaran gratis: bit.ly/kotekatalk46
  • Hadiah: Kartu pos dari narasumber di Philipina

Baiklah, sudah nggak sabar untuk mengupas sekilas Philipina. Yang sudah pernah naik Jeepney, melihat baju Maria Clara untuk Pinay, perempuan Filipina yang terbuat dari batang kelapa dan baju tradisional laki-laki dari pelepah pisang atau nanas, Barong ... pasti makin gemes menanti hari Sabtu ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Event Komunitas Online Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun