Mohon tunggu...
Koteka Kompasiana
Koteka Kompasiana Mohon Tunggu... Administrasi - Komunitas Traveler Kompasiana

KOTeKA (Komunitas Traveler Kompasiana) Selalu dibawa kemana saja dan tiada gantinya. | Koteka adalah komunitas yang didesain untuk membebaskan jiwa-jiwa merdeka. | Anda bebas menuliskan apapun yang berkaitan dengan serba-serbi traveling. | Terbentuk: 20 April 2015, Founder: Pepih Nugraha, Co-founder: Wardah Fajri, Nanang Diyanto, Dhave Danang, Olive Bendon, Gana Stegmann, Arif Lukman Hakim, Isjet, Ella | Segeralah join FB @KOTeka (Komunitas Traveler Kompasiana) Twitter@kotekasiana, Instagram @kotekasiana dan like fanspage-nya. Senang jika menulis di Kompasiana, memberi tag Koteka dan Kotekasiana di tiap tulisan anda! E-mail: Kotekakompasiana@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Event Komunitas Online Artikel Utama

Tips Memotret Saat Travelling Supaya Foto Tidak Ambyar

17 September 2020   22:11 Diperbarui: 18 September 2020   05:30 393
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selama ini, orang Eropa bahkan seluruh dunia sudah tahu betul bahwa orang Jepang sangat terkenal suka berkeliling dunia dan juga tukang memotret, di manapun mereka berada. Ada jengkerik difoto, ada sawah difoto, ada bakul blanjan lewat difoto, ada orang pakai caping difoto. Semua, deh enggak bakal terlewatkan. Sekali travel fotonya ribuan. 

Kita ini memang orang Indonesia dan bukan orang Jepang. Namun sepertinya, kita-kita ini juga sama seperti mereka, apa-apa difoto. Nggak salah sih, sebab selama traveling, rasanya rugi kalau tidak ada dokumentasi. Entah itu foto candid atau foto yang harus dibidik dengan gaya yang lama dan rumit, semuanya akan menjadi sebuah kepuasan jika hasilnya bagus dan menarik. Istilahnya, ada nyawa sehingga gambar bisa bercerita meski tanpa bla-bla-bla yang bisa jadi bikin pusing kepala. 

Lantas, sering kali pula kita melihat foto-foto di medsos seperti Instagram yang menampilkan keindahan sebuah tempat wisata yang bak surga. Kesan kita: 

"OMG."

"Ini beneran? Di mana?" 

"Seindah itukah? Atau hanya lebih indah dari aslinya karena kamera dan atau tekniknya?" 

Ngaku saja, kita-kita ini sempat iri, ngiler bahkan bertanya-tanya dalam hati, bagaimana ya caranya, supaya foto-foto karya kita juga nyaris mirip milik mereka? Mengapa foto-foto kita tidak sebagus milik mereka bahkan terkesan ambyar? Bukankah kamera smartphone, kamera pocket atau kamera DSLR kita enggak recehan. Masak enggak bisa, sih? 

Adalah Nanang Diyanto. Kompasianer yang juga perawat negeri itu ternyata photographer. Ke mana-mana nentengnya kamera, bukan jarum suntik. Selama berkeliling di sela rutinitas kerjanya, ia senang menjepret keindahan budaya dan alam Indonesia. Penyuka kuliner ini memang paling senang budaya dan pesantren, meski mengaku bukan santri.

Segera, ia akan berbagi banyak hal tentang tips memotret acara budaya. Misalnya begini, kalau penari kan bergerak-gerak selama musik mengalun. Kalau kita yang motret, bisa saja menangkap gambar penari. E, cuma dapat kepalanya. Sudah gitu, itu saja mukanya buram lah, melebar lah, separoh lah. Aduh, bagaimana, coba? 

Mas Nanang adalah contoh Kompasianer yang suka njepret dan hasilnya bening betul. Enggak percaya? Bisa simak di instagramnya. Selain itu, mas Nanang sudah berkali-kali mengikuti pameran foto Komunitas Traveler Kompasiana di Malang, Semarang, Jakarta dan Jerman. Artinya, kita boleh angkat topi karena karyanya tidak hanya sekedar kata-kata yang berbusa. 

Ada lagi Kompasianer Dhave Danang. Pria yang bekerja sebagai dosen itu, sangat menyukai traveling. Ia memang tidak mencari kuman atau bakteri seperti di laborat, melainkan bebas menikmati keindahan alam dan mengabadikannya dalam karya foto Ada lagi Kompasianer Dhave Danang. Pria yang bekerja sebagai dosen itu, sangat menyukai traveling. Ia memang tidak mencari kuman atau bakteri seperti di laborat, melainkan bebas menikmati keindahan alam dan mengabadikannya dalam karya foto.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Event Komunitas Online Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun