Pernah lihat FTV (Film Televisi) di SCTV, itu lho film pendek yang beres tuntas dalam satu kali tayang , bila belum pernah silahkan mencoba. Kapan tayangnya? Mungkin karena rating-nya bagus FTV kini nyaris ada sepanjang waktu, ada FTV Pagi di jam 10-an, FTV Siang jam 12-an, FTV Istimewa di sore hari, serta FTV Utama menjelang tengah malam.
Pertama suka nonton FTV karena ceritanya tidak bersambung macam sinetron, jadi tidak menyisakan penasaran setelah selesai menonton, terus ceritanya simpel bahkan cenderung cetek . Temanya umumnya percintaan, walaupun beberapa FTV menampilkan tema lain. Ceritanya nyaris sama semua yaitu dua orang atau lebih muda mudi setelah semula tidak suka, mengangap remeh, akhirnya jadian atau bahkan menikah. Pemainnya itu-itu juga, jadi jangan ingat FTV yang kemarin kalau sedang nonton yang hari ini biar tidak bingung. Terus lokasinya juga itu-itu juga, kebanyakan di Jogja, Bromo, dan Bali mungkin film ini memang dibuat sambil liburan pemain dan kru-nya.
Setelah nonton puluhan episode, ada satu hal yang mengelitik dari FTV, yaitu cerita cintanya tidak memandang kelas sosial. Ada bos perusahaan dengan pembantunya, mahasiswa dengan ibu dosen, cucu bangsawan dengan anak abdi dalem, mahasiswi dengan petani, dan seterusnya. Sepertinya FTV diam-diam sedang mensosialisasikan paradigma percintaan yang tidak memandang kelas.
Terakhir, FTV tidak meninggalkan dendam, kalau ada perseteruan selalu tuntas, tidak ada dendam walaupun sang tokoh kalah dalam persaingan atau tidak menjadi yang terpilih. Nih contoh dialog dari tokoh yang diputusin dalam FTV “Tajir-Tajir Jadi Pembantu” …bagaimanapun aku tidak bisa benci sama kamu karena kamu pernah jadi orang paling dekat dengan aku… Selamat menonton