Mohon tunggu...
Kostan D. F. Mataubenu
Kostan D. F. Mataubenu Mohon Tunggu... Dosen - Akademisi Gado-gado

Suka olahraga sepak bola Memvaforitkan LIVERPOOL. . . Sesekali melirik politik

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

No Salah, No Mane, Liverpool Hancurkan Brentford di Anfield

17 Januari 2022   00:42 Diperbarui: 17 Januari 2022   06:42 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Anak-anak Liverpool meraih kemenangan telak dalam laga liga Inggris menghadapi Brentford di Anfield. Hasil ini seakan menggambarkan lampiasan rasa frustasi mereka setelah hasil tak memuaskan melawan Arsenal di semi final Carabao Cup di Anfield, Jumat 14 Januari 2021. 

Melawan Brentford, Liverpool hanya melakukan dua pergantian dari line up melawan Arsenal, yaitu Ox menggantikan Minamino dan Curtis menggantikan Milner. Komposisi line up yang diturunkan ini terlihat lebih cair dibandingkan saat melawan Arsenal. 

Liverpool bisa dikatakan digdaya saat menjamu Brentford di Anfield. Stastistik menggambarkan pernyataan ini: 27 tembakan dan 13 tepat sasaran 3 berbuah gol. Sedangkan Brentford hanya melakukan 6 percobaan dengan 1 tepat sasaran tanpa gol. Penguasaan bola pun diungguli oleh Liverpool.

Ada tiga kemungkinan alasan yang penulis kemukakan tentang alasan mengapa Liverpool lebih garang melawan Brentford dibandingkan dengan melawan Arsenal jumat lalu.

1. Brentford lebih lemah dari Arsenal

Dominasi Liverpool terhadap Brentford dan kewalahan melawan Arsenal bisa dianggap wajar karena di atas kertas, Brentford lebih lemah dari Arsenal. Hal ini terbukti jika kita menengok tabel klasemen sementara, di mana Brentford ada di posisi 14 dan Arsenal ada di posisi 5. 

Meskipun demikian, asumsi ini bisa saja salah. Hal ini karena Liga Inggris merupakan liga yang sangat kompetitif di mana tim kecil bisa mengalahkan tim papan atas. 

Brentford pada pertemuan pertama dengan Liverpool musim ini, berhasil mencuri point dengan skor pertandingan 3-3. Dengan materi permainan yang sama, ditambah absennya Salah dan Mane, seharusnya Brentford kembali menyulitkan Liverpool seperti pertemuan pertama. 

2. Liverpool telah mengevaluasi pertemuan dengan Arsenal tanpa Salah dan Mane

Juergen Klopp merupakan pelatih jenius dan hebat dalam meracik strategi. Kita tahu bagaimana musim lalu, di mana Liverpool berhasil meraih posisi ke tiga klasemen di akhir musim dengan kondisi skuad yang pincang karena badai cedera. 

Tanpa pemain-pemain penting di skuad musim lalu, racikan strategi Juergen berhasil mengantarkan mereka di zona Liga Champion dengan memanfaatkan pemain-pemain muda dengan kualitas dan pengalaman yang minim. 

Penulis yakin, bahwa pertandingan melawan Arsenal Jumat lalu, bisa jadi merupakan eksperimen susunan pemain tanpa kehadiran Moh Salah dan Sadio Mane. Indikasinya adalah, dimainkanya Alisson Becker sebagai kiper, menggantikan Kelleher yang tampil brilian saat mengalahkan Leicester City di ajang yang sama dan mengantar Liverpool bertemu Arsenal di semi final. 

Klopp pasti sadar bahwa Carabao Cup merupakan milik Kelleher. Namun Klopp rela mencadangkannya karena ia ingin menguji coba taktik dalam mengantisipasi ketidakhadiran Salah dan Mane. 

Indikasi berikutnya adalah kesamaan line up saat melawan Arsenal dan Brentford, kecuali pergantian Minamino dan Milner. Hal ini terjadi sebagai bagian dari evaluasi terhadap pertandingan melawan Arsenal Jumat lalu. 

3. Evaluasi pertemuan pertama melawan Brentford

Salah satu kemungkinan alasan mengapa Liverpool begitu dominan saat mengalahkan Brentford di Anfield bisa berasal dari evaluasi pertemuan pertama di Kandang Brentford. Evaluasi tersebut membuat Liverpool berbenah dan membuahkan hasil yang fantastis. Hal ini kemudian didukung dengan atmosfir Anfield yang membara. 

Kemenangan ini menjadi modal bagus bagi Liverpool untuk menghadapi Arsenal di leg ke dua. Penulis percaya bahwa Klopp pasti sudah punya racikan strategi untuk meraih hasil positif di leg ke dua setelah mempelajari pertandingan di leg pertama melawan Arsenal. 

Apalagi di laga melawan Brentford, Liverpool berhasil mencetak tiga gol meskipun tanpa kehadiran Salah dan Mane. Gol diciptakan oleh Fabinho, Oxlade dan Minamino. Dalam pertandingan tersebut, tampak bahwa Klopp mungkin saja telah menginstruksikan para pemain tengah untuk membantu lini depan menciptakan gol. Buktinya Fabinho yang biasanya berposisi jauh dari gawang musuh sudah sering-sering maju bahkan menciptakan tembakan berbahaya dan mencetak gol. 

Jumlah tembakan yang dihasilkan dalam pertandingan ini juga tidak kalah jauh dari pertandingan-pertandingan yang mana Salah dan Mane ikut terlibat: 27 tembakan dan 13 on target. 

Satu hal yang menjadi perhatian adalah Minamino. Ia berhasil menebus kegagalannya mencetak gol waktu melawan Arsenal. Baru masuk belum dua menit, ia berhasil mecetak gol. Kali ini dia melakukannya dengan tenang setelah mendapat bola dari Firmino memanfaatkan kesalahan pemain belakang Brentford. 

Minamino dalam pertandingan ini, memulihkan reputasinya di hadapan fans dan mungkin juga di hadapan Klopp. Dengan cederanya Oxlade dan belum sembuhnya Origi, Minamino, Jota dan Firmino akan menjadi andalan di lini depan sebelum Salah dan Mane kembali. 

Semoga mereka bisa menjadi pengganti yang sepadan. Tentunya Klopp akan meracik strategi yang sesuai dengan tipikal permainan mereka. 

Salam bola!

YNWA!

Sumber (1)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun