Mohon tunggu...
Kornelis Jama Nuna
Kornelis Jama Nuna Mohon Tunggu... Penulis - Bachelor of Civic Education in a UNIDHA MALANG

Berkarya bagiku adalah sebuah seni yang indah dan mengesankan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Legenda Perempuan Cantik yang Menikah dengan Buaya

2 Mei 2023   12:29 Diperbarui: 22 Mei 2023   17:46 349
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Pada jaman dahulu kala hiduplah seorang putri seorang di kampung adat Pakare ,yang terletak di Desa adat Ratenggaro Kecamatan Kodi Bangedo, Kab.Sumba Barat Daya. Disaat kala itu ketika dia beranjak dewasa dan sudah saat ia untuk menikah namun tidak ada seorangpun yang dia tertarik di kampung itu. Dan orang tua beserta kerabatnya sepakat untuk mengadakan pesta besar-besaran untuk menarik para lelaki yang datang menyaksikan atau menonton acara tersebut karena disitu lengkap dengan penari wanita yang berasal dari kampung itu.

Namun ketika acaranya sudah berlangsung tiga hari belum ada juga yang dia tertarik dari beberapa pria yang datang nonton tarian para penari tersebut sehingga ayah dan ibu dari perempuan cantik itu bingung sekaligus sangat heran. Padahal sudah banyak sekali pria yang datang dari untuk untuk menyaksikan acara pesta untuk mempertemukan jodoh yang perempuan cantik itu tertarik tetapi namun sudah masuk ke hari ketiga belum juga menemukan pria yang dia suka. Dengan berjalannya waktu tiba hari keempat dan seperti biasanya dia juga ikut bergabung untuk menari bersama sanak saudaranya di hari itu untuk memeriahkan acara tersebut. 

Pada saat itu dia sedang menari lalu dia memalingkan wajahnya dan melihat seorang pria yang tampan lengkap dengan pakaian adat dan pedang, lalu ia bergegas memberitahukan orang tuanya bahwa itulah pria yang ia sukai. Setelah itu dia memberitahukan pada orang tuanya, perempuan cantik itu merasa lelah dan haus lalu ia bergegas minum air di kendi diatas balai-balai rumah perempuan cantik itu. Dan setelah dia mau timba air di kendi herannya dia langsung menghilang didekat kendi itu karena dia sudah dibawa lari oleh sosok laki-laki itu yang merupakan jelmaan dari buaya. 

Dan setelah berjalannya waktu beberapa hari datanglah sosok laki-laki itu sekaligus suami dari putri cantik itu yang bernama Billa Tamarong, laki-laki ini datang beserta membawa pedang satu dan tombak satu sebagai pertanda minta maaf secara adat kepihak keluarga Billa Tamarong itu, dan selanjut pria jelmaan buaya juga membawakan Mahar kawinnya selayak seperti manusia biasa.

 Dan setelah itu mereka mau pamit kerumah suaminya itu mereka berkata lagi bahwa nanti ketika datang berkunjung keluarga, dan kami membawakan beserta anak-anak mereka tidak boleh ada seorangpun yang tertawa, karena menurut mereka menganggap itu penghinaan karena wujut fisik dari anak-mereka itu tidak seperti manusia lagi, akan tetapi berupa buaya dan gurita. 

Singkat cerita ketika tibalah saat mereka datang beserta anak-anak mereka ada salah satu orang dari kampung sebelah ada yang tertawa sehingga mengundang amarah mereka karena sudah melanggar aturan atau perjanjian yang telah disepakati itu, merekapun langsung pamit dan pulang sambil berkata kamikan sudah pernah bilang jangan ada yang menertawakan kami mungkin sampai disinilah cerita perempuan cantik yang bernama Billa Tamarong. Dan sampai sekarang pedang dan tombak pemberian siluman buaya itu masih ada di rumah adat Pakare dekat kampung adat Ratenggaro.

     "SEKIAN DAN TERIMA KASIH SINGKAT CERITA DARI SAYA"

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun