Mohon tunggu...
Kornelia Kalua
Kornelia Kalua Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Saya seorang mahasiswa PGSD UK Petra Surabaya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Disharmoni Pancasila dan Agama

22 Mei 2019   16:10 Diperbarui: 22 Mei 2019   16:48 8
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

DISHARMONI PANCASILA-AGAMA

PANCASILA. Apa yang muncul dalam benak kita ketika mendengarkan kata tersebut? Ya. Pancasila adalah kata yang sangat tidak asing di telinga bangsa Indonesia. Semua orang mengetahui bahwa Pancasila adalah dasar negara Indonesia. Pancasila sendiri memiliki arti lima dasar yang berarti ada lima dasar yang menjadi pedoman negara Indonesia sebagai suatu bangsa yang merdeka. Setiap sila-sila Pancasila mengandung masing-masing nilai yang menunjukkan citra sebagai bangsa Indonesia yang menegakkan kesatuan dalam perbedaan.

Ada begitu banyak perbedaan yang muncul di negara Indonesia. Hal ini disebabkan negara Indonesia sangatlah luas dan terdiri dari berbagai suku. Hal ini juga menyebabkan munculnya perbedaan keyakinan dan atau kepercayaan terhadap Tuhan. Di Indonesia sendiri terdapat enam agama yang diakui secara resmi oleh negara. Keenam negara itu adalah agama Islam, Kristen, Katolik, Buddha, Hindu dan Kong Hu Cu. Setiap orang berhak memeluk dan mengikuti ajaran agama yang dipercayainya dengan tidak dipaksakan. Nah, belakangan ini, banyak isu-isu yang mengatakan bahwa agama dan Pancasila adalah dua dasar yang bertentangan satu sama lain. Benarkah demikian ?

Sebenarnya pandangan ini muncul karena adanya kepercayaan yang memisahkan agama dengan segala pekerjaan dunia. Banyak yang menganggap bahwa agama memiliki dunia tersendiri dan tidak perlu mencampuri kepentingan yang tidak ada hubunganya dengan agama itu sendiri. Dampak dari pandangan ini adalah akan timbul rasa tidak peduli masyarakat mengenai pentingnya Pancasila dan agama untuk bergandengan tangan dan saling mendukung. Jika hal demikian terjadi, bisa saja masyarakat akan dengan mudah mengalami perpecahan hanya karena alasan sepeleh.

Apa yang sebenarnya diharapkan masyarakat mengenai Pancasila dan agama ini? Seperti kita ketahui bahwa Indonesia menjadikan Pancasila sebagai dasar negara. Dalam Pancasila terkandung makna jiwa bangsa Indonesia yang menjunjung tinggi persatuan dalam perbedaan ( Binnekha Tunggal Ika). Sedangkan, negara Indonesia pun menjamin kebebasan masyarakat untuk menganut agama dan menjalankan ibadah sesuai dengan keyakinan masing-masing.

Hal tentang menganut agama pun diatur dalam sila pertama Pancasila, bahkan menjadi sila pertama Pancasila. Dengan demikian, seharusnya Pancasila dan agama saling beriringan untuk mencapai keharmonisan masyarakat Indonesia. Apalagi, jika melihat kondisi bangsa Indonesia kini, banyak konflik yang terjadi terkait dengan agama. Salah sedikit saja, orang-orang akan mempermasalahkan tentang agama. Hal ini sama sekali tidak mencerminkan semboyan bangsa Indonesia yaitu berbeda-beda tapi tetap satu.

Tuhan menciptakan Indonesia dengan beribu-ribu perbedaan. Hal ini dimaksudkan bukan supaya masyarakat saling menonjolkan keindahan masing-masing pribadi, suku atau bahasa. Justru, seharusnya masyarakat Indonesia dapat menonjolkan pada dunia bahwa Indonesia ini kaya akan perbedaan namun juga harmonis dalam perbedaan tersebut. Oleh sebab itu, sebagai masyarakat Indonesia, baiklah bagi kita untuk memupuk rasa saling menghargai dalam diri kita. Kita tidak bisa memilih dilahirkan di negara mana, tetapi semua itu ada maksud dan rencana Sang Pencipta.

Melihat hal tersebut, solusi bagi kita setiap masyarakat dalam mengatasi disharmoni Pancasila dan agama ini yang terutama adalah memahami hakikat dari Pancasila dan agama itu sendiri. Masing-masing memiliki ideologi yang seharusnya saling mendukung satu sama lain. Pancasila menjadi payung bagi masyarakat beragama untuk menjalankan kepercayaannya. Agama mendukung pelaksanaan nilai-nilai Pancasila. Tidak ada agama yang menginginkan perpecahan, begitu pun dengan Pancasila. Pancasila mendorong adanya persatuan yang mengikat masyarakat Indonesia dalam perbedaan.

Jadi, Pancasila dan agama tidaklah bertentangan. Keduanya harus berjalan beriringan untuk mencapai tujuan mulia bangsa Indonesia. Maka, mulailah dari diri sendiri. Sadarilah peran kita sebagai masyarakat Indonesia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun