Mohon tunggu...
Bukhari Alhuda
Bukhari Alhuda Mohon Tunggu... Foto/Videografer - suka didm

suka menghayal dan bernafas

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Apakah Ini Sahabat?

1 Februari 2019   18:55 Diperbarui: 1 Februari 2019   19:04 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Bunga API
Setetes kelopak jatuh
Batang  yang berkarat
Akar  yang  megikuti jejak
Mentari yang gelap dari malam hari
Rembulan yang terang menanti fajar
Imajinasi semakin liar
Setiap senyuman menjadi sindiran
Hati tak tenang seakan terluka
Melihat kebahagiaan terasa sakit
Tawanya menusuk hati
Caci dan celaan adalah kebenaran
Derita sebagai kesenangan
Mengorbankan airmata untuk tawaan
Tersenyumku hanya penutup luka
Yang sering terkena tetesan kesedihan
Tak mengerti  katanya kita teman sejati
Yang selalu menjalani kesedihan dan senyuman bersama
Namun saat iya tersenyum akupun menderita
Mengorbankan kebahagiyaanku dengan kebahagiaan nya
Apakah iya tak memahami dan tak mau memahami
Dan aku akan menanti akankah iya bisa memahami orang yang memahaminya

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun