Bunga API
Setetes kelopak jatuh
Batang  yang berkarat
Akar  yang  megikuti jejak
Mentari yang gelap dari malam hari
Rembulan yang terang menanti fajar
Imajinasi semakin liar
Setiap senyuman menjadi sindiran
Hati tak tenang seakan terluka
Melihat kebahagiaan terasa sakit
Tawanya menusuk hati
Caci dan celaan adalah kebenaran
Derita sebagai kesenangan
Mengorbankan airmata untuk tawaan
Tersenyumku hanya penutup luka
Yang sering terkena tetesan kesedihan
Tak mengerti  katanya kita teman sejati
Yang selalu menjalani kesedihan dan senyuman bersama
Namun saat iya tersenyum akupun menderita
Mengorbankan kebahagiyaanku dengan kebahagiaan nya
Apakah iya tak memahami dan tak mau memahami
Dan aku akan menanti akankah iya bisa memahami orang yang memahaminya