Mohon tunggu...
Bukhari Alhuda
Bukhari Alhuda Mohon Tunggu... Foto/Videografer - suka didm

suka menghayal dan bernafas

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen | Lupa

22 April 2018   19:04 Diperbarui: 22 April 2018   19:07 245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

setetes air mencerminkan perjuangaan

Menghusap luka di tengah deburan keringat 

Berusaha tetap tegar namun nampak tetesan kesedihan di matanya

Dulu Meneriakan ke merdekaan degan penuh perjuangan

Sekarang ibarat dunia terbalik 

Kita meneriakan  kemerdekaan  dibawah penjajahan negara lain

Di ibaratka menyia nyiakan pengorbanan pejuang

Sakarang rasa malu telah pudar  dan rasa kehormatan serta keadilan di nilai dari uang

Seakan Kesedihan tertingi bukan dijajah namun ketika diputusin pacar menjadi puncak penderitaan

Dan melupakan penderitaan para pejuang yang kini hanya menjadi cerita yang akan di lupakan 

Wajah ini ibarat topeng yang menutup hati

Banyak berkataan tampa makna seperti gentong yang hampa

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun