Mohon tunggu...
Yudho Sasongko
Yudho Sasongko Mohon Tunggu... Freelancer - UN volunteers, Writer, Runner, Mountaineer

narahubung: https://linkfly.to/yudhosasongko

Selanjutnya

Tutup

Nature

Resistansi Ekopedagogis Musik Berisik

21 Oktober 2021   21:08 Diperbarui: 21 Oktober 2021   21:39 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya paham bahwa musik berisik genre metal itu memekakkan telinga, cenderung memanaskan suasana dan menyulut militansi agresif.

Ambivalensi irama berisik yang sarat disonansi ini makin memanas di telinga yang disasar dengan sentilan pesan-pesan ekokritiknya yang pedas.

Memanfaatkan musik sebagai katalis perubahan bukanlah hal baru. Musik sudah lama menjadi suara tajam gerakan lingkungan hidup. 

Lirik-lirik ekokritiknya adalah bagian dari ekoliterasi yang handal untuk andil dalam gerakan peyadaran berlingkungan yang baik.

Lagu tentang cinta dan keajaiban alam gemilang sejak zaman klasik ketika alam belum mendapat usikan yang khawatirkan.  

Sedang di abad 19, penggunaan lagu protes populer dan jenis lainnya yang dapat memajukan ide atau tujuan aktivisme lingkungan mulai tumbuh dengan suburnya.

Berbagai lagu sentimental tentang taman, lanskap, dan flora dan fauna memainkan peran dalam memajukan gerakan konservasionis dan pelestarian yang sebagian besar merupakan landasan gerakan lingkungan modern.

Tak terkecuali jenis musik yang berdistorsi berisik ini, genre thrash metal berhasil mencuri perhatian publik untuk urusan ekokritik.

Keprihatinan antroposentrisnya juga tidak tanggung-tanggung, mereka memandang komunitas sosial lebih dari sekadar manusia. 

Dengan lecutan tempo cepatnya yang dipadu dengan lirik distopianya, musik berisik ini mampu mengangkat tinggi-tinggi ke permukaan tentang isu-isu sosial-politik pada tahun 80-an.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun