Mohon tunggu...
Yudho Sasongko
Yudho Sasongko Mohon Tunggu... Freelancer - UN volunteers, Writer, Runner, Mountaineer

narahubung: https://linkfly.to/yudhosasongko

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Homeostasis Daur Hidup Rumah Kita

21 Oktober 2021   00:50 Diperbarui: 21 Oktober 2021   00:51 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya suka penggalan lirik lagu "Rumah Kita" dari God bless di atas. 

Begitu renyah saat dinikmati bersama seruputan kopi pahit dan berkudap local food, rebusan ubi.

Idealisme yang dihantarkan kental merapal home sweet home sebagai basis homeostasis (keseimbangan) ekosistem dan penghuninya.

Lagu tersebut jelas bergenre ekokritik dengan variabel homeostasis ekosistem yang rinci dan jelas, seperti: bilik bambu, tanpa hiasan, tanpa lukisan, beratap jerami, beralaskan tanah, hanya alang-alang pagar rumah, dan seterusnya. 

Penggalan lirik di atas adalah bentuk ideal homeostasis rumahan pada ekosistem yang belum mendapatkan disrupsi teknologi secara besar-besaran. 

Semua variabel homeostasis di atas dapat menjadi acuan asesmen daur hidup rumahan sebagai turunan dari LCA (Life Cycle Assessment) yang kesohor itu.

Asesmen ini dapat digunakan sebagai metode penilaian dampak lingkungan terhadap jejak karbon.

Saya tertarik untuk merefleksikan LCA yang rumit tersebut ke dalam bentuk sederhana.

Nantinya juga mudah dilakukan di rumah-rumah hunian tanpa sadis mengebiri hasil budi dan daya kekiniaan, seperti: tembok, pagar besi, lantai keramik dan atap metal.

Kenapa demikian?  Pada dasarnya, semua aktivitas natural yang ada di alam ataupun aktivitas fisik yang dilakukan manusia, pasti menghasilkan jejak karbon.

Emisi tersebut  dilepaskan ke alam sebagai proses dan siklus homeostasis alami jika saja tidak terganggu ambang batasnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun